Beranda Berita Himbauan MUI Maluku Agar Warga Sholat Berjama’ah di Rumah, Tokoh Masyarakat: “Harus Diapresiasi.”

Himbauan MUI Maluku Agar Warga Sholat Berjama’ah di Rumah, Tokoh Masyarakat: “Harus Diapresiasi.”

0
Himbauan MUI Maluku Agar Warga Sholat Berjama’ah di Rumah, Tokoh Masyarakat: “Harus Diapresiasi.”

Ambon, aspirasipublik.com – Pasca dikeluarkannya Fatwa oleh kMajelis Ulama Indonesia Maluku untuk tidak dilakukannya sholat Jum’at dan sholat berjama’ah di masjid (menyikapi wabah Covid-19 yang semakin meluas), warga muslim di beberapa wilayah di kota Ambon masih tetap menggelar sholat Jum’at dan sholat berjama’ah seperti biasanya. Hal ini mengundang keprihatinan tokoh agama Maluku Syarif Bakri Asyathri. Kepada Aspirasi Publik, senin (13/04/2020), Ustadz Asyathri menyebutkan, MUI adalah institusi yang salah satu tugasnya adalah mengawal kebijakan pemerintah dan menjamin umatnya dalam keadaan aman. Untuk itu umat harus mentaati himbauan MUI sebagaimana prinsip dasar Muslim menaati Allah, menaati Rasulullah dan menaati Ulil Amri yang dalam hal ini adalah pemerintah.

“Masyarakat hendaknya tidak berfikir sendiri-sediri, karena apabila ada kelalaian dari individu-individu dampaknya akan dirasakan oleh orang lain,” sambung Ustadz Asyathri.

“Untuk itu himbauan dari MUI agar warga tetap bertahan di rumah dan melaksanakan sholat wajib di rumah serta sholat Jum’at ditiadakan harus diapresiasi, untuk memastikan virus Corona ini dapat dihentikan penyebarannya,” lanjutnya.

Meski begitu, himbauan ini harus disertai dengan aksi nyata dimana MUI Maluku harus membangun komunikasi dengan tokoh-tokoh masyarakat termasuk para imam sholat Jum’at untuk satu irama menyikapi wabah virus ini, imbuh Asyathri.

“Apalah artinya jika Masjid Raya Al-Fatah tidak melaksanakan Jum’atan, tetapi masjid-masjid lain tetap menggelar Jum’atan. Hal ini bisa berisiko besar. Disamping itu, jika hal ini dibiarkan akan berdampak tidak baik dalam hal taat kepada ‘Ulama dalam hal MUI,” kata Ustadz Asyathri.

Ustadz Asyathri: “Bisa terjadi delegitimasi peran, dimana umat melihat MUI tidak terlalu memberikan pengaruh yang signifikan kepada umat terutama dalam hal memberikan fatwa.”

“Dalam hal menyambut Bulan Suci Ramadhan yang tinggal beberapa hari lagi, dimana warga Muslim terutama di kota Ambon sudah mempersiapkan diri melakukan aktifitas ibadah yang semakin intens, Asyathri mengimbau agar MUI Maluku bersikap tegas dalam menentukan arah bagi masyarakat, terutama dalam hal pelaksanaan sholat Taraweh dan Ibadah lainnya,”pungkas Asyathri. (Dhanismart)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini