Beranda Berita Diduga Lalai Dalam Penanganan Pasien Reaktif Covid – 19, Rumah Sakit Bella di Bekasi Timur Terancam Terkena Sanksi Dari Dinas Kesehatan

Diduga Lalai Dalam Penanganan Pasien Reaktif Covid – 19, Rumah Sakit Bella di Bekasi Timur Terancam Terkena Sanksi Dari Dinas Kesehatan

0
Diduga Lalai Dalam Penanganan Pasien Reaktif Covid – 19, Rumah Sakit Bella di Bekasi Timur Terancam Terkena Sanksi Dari Dinas Kesehatan
Foto: Tanti Rohilawati Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi

Bekasi, aspirasipublik.com – Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tanti Rohilawati, menjelaskan tidak menutup kemungkinan akan memberikan sanksi kepada rumah sakit yang melanggar prosedur penanganan Covid-19.

“Sanksi bisa saja, tapi kami tidak mau buru-buru menyimpulkan sebelum mendengar penjelasan pihak manajemen RS Bella seperti apa,” kata Tanti, saat dihubungi, Kamis (14/5/2020).

Ia menuturkan, beberapa sangsi telah menanti Rumah Sakit Bella. Mulai Mulai dari teguran sampai pencabutan izin operasional.

“Pertama bisa kita berikan teguran pertama dulu. Maksud dari teguran kan untuk memperbaiki. Kalau sudah dapat teguran pertama harusnya sudah berubah, jangan sampai ada teguran kedua dan seterusnya,” jelasnya.

Tanti menerangkan bahwa masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan karena diperlukan keterangan banyak pihak yang terlibat.

“Kami tentu tidak bisa mengambil kesimpulan hanya dari satu pihak saja. Semua kami mintakan penjelasan supaya duduk masalahnya terang,” tutupnya.

Keterangan Kepala Puskesmas Pejuang

Kepala UPTD Puskesmas Pejuang, Hani, membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya menyayangkan rujukan dari RS Bella yang mestinya tidak ditujukan ke puskesmas, namun rumah sakit yang memiliki fasilitas tes PCR.

“Kasus itu benar, dan yang kami sayangkan prosedur RS Bella kenapa merujuk pasien itu ke Puskesmas untuk tes PCR, harusnya mereka tahu kita tak punya alat tersebut. Lagipula, prosedur rujukan itu juga salah mestinya ke RSUD atau ke Labkesda yang bisa lakukan tes PCR,” ungkapnya 

Lebih jauh, kata dia, setelah kejadian itu pihaknya berinisiatif menutup pelayanan sementara kepada pasien, mengantisipasi adanya penularan, jika pasien benar positif.

“Ya tadi memang benar kita tutup sementara pelayanan dan minta pasien yang berobat untuk kembali besok. Karena pasca kedatangan pasien itu (rujukan) kita langsung melakukan penyemprotan disinfektan guna mensterilisasi puskesmas. Tapi tadi ada juga beberapa pasien yang tetap kita layani, seperti pasien TB dan pengambilan obat,” katanya. (Prima/ Pardamean)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini