Herdiyawan Widya Syafrudin, Pengolahan Sampah Harus Ada Solusi dan Penanganan Serius

Bekasi, aspirasipublik.com – Permasalahan sampah di Indonesia bahkan sampai dunia, menjadi salah satu polemik umat manusia. Berbagai cara dan solusi di lakukan untuk penanganan sampah baik menggunakan technologi canggih maupun manual.

Kabupaten Bekasi sendiri saat ini belum mampu menangani permasalahan sampah, khususnya dalam pengelohannya, hanya mampu menampung saja di TPA (Tempat Pembuangan Sampah Akhir).

Dalam pemberitaan beberapa hari lalu, Pemerintah Pusat melalui Kementrian Lingkungan Hidup  (KLHK) telah memberikan bantuan kepada Pemkab Bekasi berupa

Pusat Daur Ulang (PDU) Sampah. Pusat Daur Ulang sampah di Kabupaten Bekasi rencananya akan berlokasi di wilayah Cikarang Utara.

Pemberian tersebut bersamaan dengan peresmian Fasilitas Pengelolaan Sampah di lima Kabupaten Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum. Yakni di Kabupaten Indramayu, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Subang dan Kabupaten Bekasi.

Menurut Herdiyawan Widya Syafrudin, S. ip, Ketua DPP Gerakan Bakti Cendana bidang Lingkingan Hidup, mengatakan kepada Awak media di ruang kerjanya untuk menangani masalah sampah yang belum mendapatkan solusi yang akurat dan baik, harus ada  terobosan baru yang kreatif dan inovatif mengingat TPA  Burangkeng sudah overload untuk menampung muatan sampah yang ada. Pemerintah harus membangun pengolahan sampah di setiap UPTD dengan mesin pemusnah yang ramah lingkungan, ujarnya.

Lebih lanjut Herdiyawan memaparkan “Batuan dari Pemerintah Pusat dari dulu pun mengalir namun Pemda belum mampu mengelolanya, banyak pengolahan sampah yang tidak dimanfaatkan, pemerintah baru mampu memindahkan sampah dari kota Ke Burangkeng atau Bantar gebang. Dan saya tidak sependapat dan tidak setuju dengan adanya pelebaran TPA Burangkeng, pasalnya seluas berapa hektarpun menyiapkan lahan, akan menghasilkan gunung – gunung sampahnya, Klo tidak di olah akan menimbulkan problem baru, terangnya. Herdiyawan yang sapaannya di panggil Herdi menambahkan “Sebagai pengamat, aktivis dan Ketua DPP Gerakan Bakti Cendana bidang Lingkungan Hidup, mempunyai terobosan terobosan yang bisa bermanfaat setidaknya mampu mengurangi dan membantu meminimalisir volume sampah khusunya di Kabupaten Bekasi.

Saya sempat studi banding keluar negeri dengan tanpa bantuan atau dukungan dari manapun dari Pemkab atau Pusat.

Saat ini Alhamdulillah saya mempunyai terobosan  baru dapat meriset sampah, limbah, air lindih menjadi nilai ekonomis.

Dengan modal keinginan yang kuat saya bisa membuat mesin open kapasitas 5 ton sampah perjam, dan menghasilkan residhu  menjadi bahan konstruksi dan briket untuk pemanasan, terangnya.

Disinggung soal perhatian dari pemerintah Kembali Herdi mengatakan ” sampai saat ini belum ada Pemkab Bekasi atau Pusat yang memberikan suport atau berupa modal dan lainnya, saya mutlak berjalan sendiri dan  mendirikan   PT. Rekaya Energi Indonesia untuk memulainya, tutup Herdiyawan Widya Syafrudin S.ip. (sg)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *