Sumber Rejeki, Lampung Tengah, aspirasipublik.com – dana yang digelontorkan pemerintah pusat melalui desa diharapkan dapat merubah kehidupan masyarakat desa, dengan adanya dana tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyakat desa. Namun sangat disayangkan seperti yang terjadi di desa yang terletak di sumber rejeki, lampung tengah tidak dipergunakan sebagaimana peruntukannya.

Sungguh ironis dana BUMK yang di realisasikan dari anggaran dana desa (ADD) dengan anggaran 100 juta itu tidak sesuai dengan ternak yang ada pasal nya saat tim investigasi dari media aspirasi publik , tabir news, saburai tv dan Ampera news menelusuri laporan dari nara sumber tentang bantuan BUMK yang d belikan sapi 5 ekor namun yang ada di lokasi sapi-sapi itu tidak sesuai dengan dana yang digelontorkan pemerintah adapun sapi yang diadakan itu turun 3 ekor di rumah bapak suyut yaitu betina 2 ekor dan jantan 1 ekor.
Adapun harga yang jantan 15 juta yang betina tidak di sebutkan harganya, hal ini mengundang peertanyaan masyarakt sungguh aneh dari anggaran dana BUMK itu di belanjakan oleh bendahara kampung yaitubBpakak Miswanto dan Plt. Kakam yaitu bapak camat setempat, bukan dari pengurus BUMK tersebut, artinya terjadi banyak selisih antara dana yang diserahkan pemerintah dengan kondisi dilapangan, jika sapi itu harganya 15.000.000 kalau 5 ekor hanya 75 .000.000 yang lain kemana sisa anggaran 25 .000.000 tersebut, sedangkan sapi yang ada di tempat bapak kasto itu tadinya di pelihara oleh Solikin selaku warga kampung sebelah setelah geger baru sapi itu di ambil dan ditempatkan di dikediaman bapak kasto. Hal ini diduga telah terjadi indikasi penggelapan beberapa sapi , Serta dipertanyakan juga kinerja para pengurus BUMK yang ada di kampung sumber rejeki, meski pengurus telah ada namun anehnya bendahara kampung dan Plt Kakam yang masih turun tangan mengurusi tentang pengadaan ternak tersebut, indikasi keserakahan tampak terjadi pada kasus dugaan penyelewengan sapi tersebut oleh Miswanto selaku bendahara. (Lucky)