Pontianak, aspirasipublik.com – Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Provinsi Kalimantan Barat dengan 2 Program jitu telah memberikan gebarakan berarti dikalangan Masyarakat luas yang berada di sekitar kantor BPTP yang ada di beberapa kabupaten kota di Kalbar.
Program unggulan itu adalah SeJuta Polybag bagi petani Milenial dan Pengembangan Bibit Padi Unggulan yang berbuah super yang sudah berjalan sejak Februari 2021 ungkap Kepala BPTP Kalbar dalam kesempatan pertemuan di lapangan ketiak penyerahan polybag kepada masyarakat.
Dalam hal program yang dilakukan BPTP menggunakan anggaran dari APBN dan akan bersinambung dan bersinergi dengan pihak penggiat usaha pertanian serta pelaku pertanian itu sendiri yaitu masyarakat petani, guna menciptakan minat bagi petani baru pemula yang mencintai profesi pertanian yang akan menjadi masa depan produksi hasil pertanian di Kalbar ungkap Kepala BPTP.
Program sejuta Polybag ini diberikan berupa polybag yang sudah ber. Isi tanaman sayuran berupa Cabai, terong, serta tanaman kebutuhan bagi dapur untuk memasak bagi warga.
Program ini sudah berjalan dan diterapkan ke Pesantren di Desa Kakap Kab. Kubu Raya, di Kab Bengkayang dan Kab. Sambas serta Kota Pontianak serta warga sekitar tempat kantor BPTP berdiri, sasaran yang dilakukan ke Pesantren dan Kelompok Wanita Tani sudah sangat dirasakan ketika panen hasil Cabai dan harga cabai melambung tinggi disaat Pandemi para binaan BPTP yang melakukannpanen sangat diuntungkan disamping bisa menikmati hasil sendiri juga bisa menambah penghasilan berguna bagi ekonomi keluarga, bagi kelompok Wanita Tani khususnya di perkotaan teknologi pertanian lahan terbatas sangat menguntungkan karena dengan media polybag yang ada sudah memberikan peningkatan ekonomi warga yang bergabung dalam kelompok tani yang ada, sebahagian kelompok sudah mandiri dan mengembangkan usaha pertaniaan ini secara mandiri yang berada di perkotaan lahan terbatas dilingkungan pekarangan rumah karena pertanian ini ramah lingkungan karena menggunakan pupuk alami serta organik.
Dalam situasi Pandemi ini ungkap kepala BPTP bantuan Polybag serta tanaman pertanian sayuran ini sangatlah berguan dan bermanfaat bagi masyarakat yang terkena dampat Pandemi Covid yang merusak sendi – sendi ekonomi karena dibatasinya kegiatan masyarakat diluar rumah dan program ini ungkap kapala BPTP akan berlanjut hingga tahun 2022 dan sudah terprogram dalam anggaran sejuta polybag dan sasaran memberikan pendidikan usaha pertanian serta merangsang generasi milenial untuk menekuni pertanian sebagai lapangan pekerjaan yang diciptakan dengan teknologi pertanian modern.
Program unggulan lainnya adalah Padi jenis unggulan baru yang sudah diuji coba di beberapa tempat merupakan jenis padi yang dikembangkan di Sulawesi selatan varian 32,36, dan 37 ini adalah jenis bibit unggulan yang sudah memberikan hasil bagus dalam penerapan tanam di Kab. Sambas, Kab.Bengkayang, di Kab. Kubu Raya berupa media sawah tada hujan, sawah basah irigasi serta sawah pasang surut kwalitas ini sudah memberikan hasil dua kali lipat dibandingkan bibit yang sekarang masih di perguanakan petani tradisional Kalbar yang hanya bisa memberi produksi 3 ton selama ini dengan varian baru unggulan ini di Kab. Sanggau sawah tada hujan sudah menghasilkan 6,5 ton per hektar di Kab. Sambas bisa produkai 8,6 ton perhektar serta di kab Kubu Raya sudah mwncapai 7,3 ton perhektar, benih ini harapan kepala Balai dalam penggunaannya bagi masyarakat petani diminta menyisikan untuk bibit tanam beikutnya dan kerja keras bagi BPTP kedepan adalah merubah pola tanam petani tradisional yang hanya sekali setahun kedepan bisa menjadi 3x setahun karena umur padi ini hanya 112 hari sudah panen dan tahan terhadap beberapa hama pengganggu.
Harapan Kepala BPTP kedepan penggunaan biji Varian baru ini bisa dibalik dari sekarang tradisional 80% bibit unggul 20 % akan dibalik dengan kerja keras biasa 80 % itu ditanam dengan bibit varian unggulan guna meningkatkan produksi bagi petani kedepan serta membina petani untuk pola tanam yang modern dan produktif.
karena di daerah asalnya bibit ini bisa produksi 10,3 ton per hektar perpanen jangka 112 hari ini akan selalu diteliti dan kerja keras team ahli yang ada dallm BPTP yang dibina oleh Dr, Rustan Massinai S.TP,M.Sc., kami akan selalu berinovasi dan kerja keras karena target BPTP kedepan produksi pertanian terutama beras di Kalbar bisa menjadi penyanggah kebutuhan bagi Ibukota lima tahun kedepan serta Kalimantan keseluruhan, dan berharap kepada Pemerintahan daerah juga membantu penyuluhan dan infra struktur jalan tani serta alat pertanian guna meningkatkan dan serta menumbuh kembangkan petani Milenial yang modern dan produksi yang meningkat menjadi kegiatan usaha yang dibutuhkan bisa jadi harapan untuk penghidupan keluarga petani kedepannya.
Dengan harga beli gabah yang mencapai Rp.5000 per kg dan biaya produksi per ha hanya 13 juta dibanding hasil panen yg bisa mnecapai 8,3 ton saat sekarang ini sudah bisa memberikan harapan cerah bagi keluarga petani dan yang selama ini bertani tradisional kedepan akan menjadi petani profesional dan modern lebih sejahtera luas lahan sawah pertanian sekarang yang ada sekitar 250.000 Hektar seluruh Provinsi Kalbar dan kedepan pemerintah daerah akan memfasilitasi percetakan sawah dilahan tidur menjadi lahan produksi guna meningkatkan hasil produksi pertanian tanaman padi kedepannya ungkap kepala BPTP Kalbar, hasil pelaksanaan tanam bibit varian baru ini sudah dilakukan penen raya oleh Wamen ketika itu dan akan beruapaya lagi meningkatkan hasil produksi kedepannya sesuai target 10 ton per hektar per panen dan akan melaksanakan penanaman 3x dalam setahun merobah pola tanam petani sekarang untuk kesejahteraan petani dan menjaga ketersediaan beras serta gabah di Kalimantan Barat kedepanya. (Tim)