
Bogor, aspirasipublik.com – Pemilihan Kepala Desa Cicadas, Kecamatan Gunung putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat diwarnai bagi-bagi amplop. Dugaan money politic tersebut lantas memicu malapetaka.
Berdasarkan penelusuran tim Aspirasi Publik, Anggota DPRD Kabupaten Bogor, Adi Suawardi diduga memberikan amplop kepada korban. Padahal korban sendiri adalah keponakan dari calon nomor urut 1, Andi Dafa.
“Setelah anak Suwardi kalah di pilkades. Korban yang merupakan koordinator RT. dipanggil ke rumah. Sampai di rumah sang dewan, korban lansung ditampar sebanyak empat kali dengan tanggan kosong. Atas kejadian tersebut korban pun melapor ke Polres Bogor,” terang Ketua AMS Rayon Gunung Putri, Yadi atau Supriyadi, Rabu (6/11/2019).
Yadi menuturkan, akibat kejadian tersebut, warga Cicadas meminta agar pelaku dihukum sesuai dengan perbuatannya, dan hukum harus ditegakan tanpa tebang pilih.
“Korban sendiri sebagi Ketua Pokja Karang Taruna dan juga anggota AMS. untuk itu AMS meminta hukum ditegakan dan akan mendampingi kasus ini sampi ke meja hijau,” tutur Yadi .
Menurut Info yang beredar, sang oknum ini membagikan uang kepada warga sebagai pemilih dengan nominal mencapai Rp.50 ribu.
Laporan korban yang diketahui bernama Yudi Abadi (YA) tercatat di Polres Bogor dengan nomor LP/B/604/XI/2019/JBR/RES BOGOR tertanggal 5 November 2015.
Yudi mengaku ditampar karena menerima amplop dari calon kades lain. Korban sendiri adalah Koordinator RT. (Korte) calon kades 02 Desa Cicadas, yakni Yusuf Aditya.Yusuf, kata Yudi Abadi, adalah anak anggota DPRD Kabupaten Bogor, Adi Suwardi. “Saya sebagai Korte untuk membagikan amplop dari 02. Nah jadi saya dapat (amplop) dari 02, dari calon lain juga dapat. Ya itu masalah amplop. Saya mengakui dapat amplop dari salah satu calon juga. Itu saja,” tutur dia. (Sdn)