
Bogor, aspirasipublik.com – Kebijakan isolasi wilayah atau pembatasan sosial untuk menekan penyebaran pandemi virus corona, turut memukul sektor usaha dan ekonomi masyarakat. Banyak pekerja informal kehilangan mata pencarian, sedangkan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) melanda pekerja formal. Pemerintah menggelontorkan beragam bantuan sosial atau bansos agar orang miskin tak bertambah banyak. Menteri Sosial Juliari P. Batubara mengatakan, yang paling terdampak saat pandemi ini adalah orang yang biasanya bekerja tapi kehilangan pekerjaan. Terlebih lagi mereka tidak mendapatkan bantuan sosial reguler, seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Kelompok ini perlu diutamakan.
Guna menahan kondisi yang memungkinkan masyarakat menjadi miskin, baru saja pelaksanaan pembagian banprov, namun Kades Pangkal Jaya Kec Nanggung Kab Bogor Taupik, SE. terus bersemangat dan bekerja sama dengan Babinsa Serda Maman, Babinmas Bripka Andri, Staf Desa, Linmas serta BPD Desa.
Untuk membagikan kembali bantuan dari bupati bogor berupa sembako (beras) sebanyak 960 karung ukuran 15 kg oleh kades dibagikan untuk 480 kpm dimana per kpm dapat 2 karung setelah selesai pembagian sembako tersebut, kades melanjutkan kembali pembagian bantuan langsung tunai BLT dari dana desa tahap 2 sebesar 600 ribu rupiah untuk per kpm terdapat sebanyak 261 kpm yang mendapatkan bantuan tersebut.
“Oleh karena itu saya sangat berterima kasih kepada pemerintah provinsi jawa barat maupun kabupaten bogor yang telah membantu untuk mengurangi beban warga warga kami,” tutur kades. (Surya)