
Bekasi, aspirasipublik.com – Dalam memperingati Hari Air Sedunia Tahun 2022 pengamat Bendung Perusahaan Umum Jasa Tirta II (PJT II) Cilemahabang mengajak semua pihak jaga lingkungan hidup dengan baik.
“Selalu menjaga sarana kebersihan lingkungan, Sumber Daya Air (SDA) dapat mengoptimalkan fungsinya dengan baik maka diharapkan dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat melalui listrik, pertanian, perikanan, industri, bahan baku air minum dan pariwisata,” Ucap Sahrudin pengamat Bendung Perum Jasa Tirta II Cilemahabang, pada Rabu (16/3).
Tugas pengamat Bendung adalah sebagaimana mungkin bahwa air itu sampai dan tepat sasaran ke lokasi yang memerlukan dalam arti bahwa air tidak terbuang percuma, atau tidak di hamburkan. Terkait air yang keruh berwarna hitam atau berbau, setau kami dari hasil uji laboratorium di Jasa Tirta bahwa selagi yang demikian itu tidak berbahaya bagi pertanian, itu memang berjalan normal. Akan tetapi dari sisi lain jika mengandung limbah B3 berbahaya itu harus di laporkan ke pihak yang lebih berwenang.
Namun kami dari pihak pengamat Bendung jasa Tirta II Cilemahabang Berkoordinasi dengan pengamat induk Kalimalang jika air berwarna hitam agar di tambah debit airnya atau di bilas
Kami juga sangat prihatin kata Sahrudin jika air masih berwarna hitam karena memang kurang nyaman di lihat. Karena kita menghargai air sebagai sumber kehidupan manusia.
Selain itu, peran masyarakat juga sangat diperlukan, diantaranya tidak membuang sampah padat di sungai. Ia mengharapkan, kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah di sungai. Karena kami juga pernah di tegur masyarakat ketika air sungai berwarna hitam, maka itu kami juga katakan agar masyarakat jangan buang sampah ke sungai. Karena wilayah kerja kami cukup luas ada sekitar 7 kecamatan di antaranya Kecamatan Karang Bahagia, Cikarang Utara, Sukakarya, Kedung Waringin, Pebayuran, Cabang Bungin. “Tuturnya
“Kami menghimbau kepada masyarakat dimanapun ketika membuang sampah hendaknya dibuang di tempat yang disediakan. Karena buntunya gorong-gorong banyak diakibatkan sampah. Disisi lain, tempat pembuangan sampah juga kadang banyak yang dibangun di sisi sungai sehingga jika hujan, sampah akan meluber hingga masuk sungai,” Ujarnya. (sg)