
Oleh: Dr. Joko Susilo Raharjo Watimena, S.PdI., MM. Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan Abdi Negara (STIPAN) Lenteng Agung – Jakarta @wartawan Aspirasi Publik Perwakilan NTB
Sebelum penulis menceritakan Keberhasilan Masa Pemerintahan Gubernur dan Wakil Gubernur Dr. H. Zulkieflimansyah. S.E., M.Sc. – Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd. dengan Visi Membangun Nusa Tenggara Barat Gemilan, Terlebih dahulu penulis akan menggambarkan sejarah Nusa Tenggara Barat adalah sebagai berikut:
NTB merupakan provinsi kepulauan yang terletak di tenggara Indonesia dengan dua pulau utamanya: Lombok dan Sumbawa. Kedua pulau ini memiliki karakteristik alam, sosial ekonomi dan budaya masyarakat yang berbeda namun saling melengkapi. Menjadi satu modal dasar pembangunan untuk dikembangkan bersama. NTB juga memiliki ratusan pulau-pulau kecil yang menyimpan potensi besar. Menjadi satu pesona tersendiri yang bernilai jual tinggi. Di awal masa kemerdekaan, NTB menjadi bagian dari Provinsi Sunda Kecil yang beribu kota di Singaraja Bali. Sunda Kecil merupakan provinsi yang di dalamnya bergabung Bali, NTB dan NTT. Ketika Republik Indonesia Serikat (RIS) berdiri pada Desember 1949, NTB menjadi bagian dari Negara Indonesia Timur.

Tidak berlangsung lama, NTB kemudian menjadi provinsi sendiri pada 17 Desember 1958 dengan bergabungnya pemerintahan Pulau Lombok dan Sumbawa berdasarkan UU Nomor 64 Tahun 1958 tanggal 14 Agustus 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Swatantra Tingkat I Bali, NTB dan NTT.
Momen inilah yang kemudian ditetapkan sebagai hari lahirnya Provinsi NTB hingga kini. Dalam perkembangan tata pemerintahan selanjutnya, keberadaan Provinsi Nusa Tenggara Barat secara khusus kini diatur dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2022 tentang Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dalam 64 tahun usia Provinsi Nusa Tenggara Barat, tercatat telah 8 (delapan) kali pergantian kepemimpinan. Setiap periode menghadapi dinamika, problematika dan romantikanya masing-masing. Setiap periode telah meletakkan pondasi penting dan prestasi-prestasi terbaik di zamannya.
1. Masa Pemerintahan Gubernur Roeslan Tjakraningrat (1958-1966)
Roeslan Tjakraningrat memimpin NTB dengan tantangan utama krisis pangan dan ancaman kelaparan yang nyata. Pada 1959 misalnya, tak kurang dari 10 ribu jiwa warga Lombok Selatan meninggal dunia karena kekurangan gizi yang parah. Pada periode 1965-1966 di saat situasi politik nasional bergejolak karena meletusnya pemberontakan komunis, kembali bencana kelaparan besar terjadi di Lombok Selatan dan umumnya Pulau Lombok. Sepanjang kurun waktu itu, hampir 80 persen areal pertanian gagal panen. Sekitar 20 ribu kepala keluarga hidup dalam kesulitan pangan yang berat. Gizi buruk menimpa ribuan anak-anak. Dengan segala keterbatasannya, delapan tahun memimpin NTB, Gubernur Roeslan telah berusaha keras menjadikan NTB daerah yang lebih baik. Meletakkan fondasi pemerintahan dan pembangunan daerah, memperkuat nasionalisme dan semangat kebangsaan. Merekatkan kebersamaan antar segenap kelompok-kelompok di tengah masyarakat NTB yang plural.
2. Masa Pemerintahan Gubernur H.R. Wasita Kusumah (1966-1978)
Di masa pemerintahan Gubernur Wasita Kusumah inilah usaha-usaha yang lebih mendalam mengatasi kemiskinan dan kelaparan di NTB khususnya di Pulau Lombok dilakukan, antara lain dengan membentuk program Gugus Tugas Lombok. Pada masa inilah mulai muncul keyakinan bahwa ancaman gagal panen dan kelaparan bukan sesuatu yang tidak bisa dihilangkan. Pelan namun pasti, masyarakat Lombok Selatan tumbuh keyakinannya bahwa hidup mereka bisa berubah. Pemerintah NTB pun tumbuh keyakinannya bahwa kemiskinan dan kelaparan di Lombok Selatan bisa teratasi dengan terus mendorong percepatan pembangunan.
3. Masa Pemerintahan Gubernur Brigjen TNI (Purn) Gatot Soeherman (1978-1988)
Di masa kepemimpinannya, sejarah mencatat NTB swasembada beras pada 1984. Buah dari Operasi Tekad Makmur (OTM) yang mulai dilakukan pada musim tanam 1980-1981. Ketika itu OTM dilakukan pada areal seluas 26 ribu hektar di Lombok Selatan dengan mendorong intensifikasi padi gogo rancah (Gora). Inilah operasi pertanian yang mungkin salah satu yang terbesar di era orde baru dan sekaligus tersukses capaiannya.
4. Masa Pemerintahan Gubernur dan Wakil Gubernur Mayjen TNI (Purn) Dr. H. Warsito, S.H., MM. & Drs. H. Lalu Srigede (1988-1998)
Gubernur Warsito memimpin NTB selama 10 tahun. Ia mewariskan satu prestasi besar dari pendahulunya yang berhasil membawa NTB swasembada beras pada 1984. Selain terus memantapkan capaian swasembada beras itu, Warsito juga meletakkan sejumlah pondasi penting, salah satunya yang menonjol yaitu pondasi pembangunan sektor pariwisata. Demikian juga dengan gagasan memiliki bandara internasional kawasan selatan Lombok, membangun infrastruktur jalan dan membentuk Badan Promosi Pariwisata LombokSumbawa, embrionya dimulai di era Warsito. Kemudian dilanjutkan dengan lebih nyata dan besar oleh gubernur berikutnya.
5. Masa Pemerintahan Gubernur dan Wakil Gubernur Drs. H. Harun Al Rasyid, M.Si. – Drs. H. Lalu Azhar (1998-2003)
Harun Al Rasyid adalah gubernur NTB pertama yang bukan berasal dari militer. Ia juga gubernur pertama yang merupakan putra asli daerah. Pada era kepemimpinannya, hubungan pusat-daerah banyak mengalami perubahan mendasar.Era otonomi yang bergulir sebagai buah dari reformasi politik, memberi kesempatan luas bagi daerah mengelola lebih mandiri potensi sumber daya lokal bagi sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat. Salah satu program yang menonjol adalah GEMA PRIMA (Gerakan Mandiri Perubahan Perilaku Masyarakat dan Aparat). Gerakan ini dirancang sebagai satu cara inovatif mendorong terjadinya perubahan perilaku masyarakat, terutama perubahan perilaku dalam pelayanan dasar (pendidikan dan kesehatan) serta produktivitas bekerja.
6. Masa Pemerintahan Gubernur dan Wakil Gubernur Drs. H. Lalu Serinata – Drs. H. Bonyo Thamrin Rayes (2003-2008)
Seperti pendahulunya Harun Al Rasyid, Lalu Serinata juga berhadapan dengan sejumlah perubahan politik dan pemerintahan di tingkat nasional. Pada masanya era baru Otonomi Daerah makin diperkuat.Sepanjang lima tahun memimpin NTB, Lalu Serinata berhadapan dengan tantangan besar menurunkan angka kemiskinan, meningkatkan investasi, memantapkan infrastruktur, serta perbaikan indeks pembangunan manusia (IPM).
7. Masa Pemerintahan Gubernur dan Wakil Gubernur DR. TGH. Muhammad Zainul Majdi – Ir. H. Badrul Munir, MM. & H. Muhammad Amin, SH., M.Si. (2008-2018)
TGH. Muhammad Zainul Majdi merupakan gubernur NTB pertama yang terpilih melalui proses pemilihan langsung pada pemilihan kepala daerah NTB Mei 2008. Program-program yang pernah bersinar selama dua periode kepemimpinannya bersama dua wakil gubernur berbeda, seperti program PIJAR (sapi, jagung, rumput laut), NTB BSS, Visit Lombok Sumbawa, pencapaian terbaik MDG’s, pengembangan wisata halal dan berbagai program lainnya telah berhasil menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran serta meningkatkan peringkat IPM NTB secara nasional.
8. Masa Pemerintahan Gubernur dan Wakil Gubernur Dr. H. Zulkieflimansyah. S.E., M.Sc. – Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd.
NTB telah menempuh satu jalan panjang pembangunan. Kini Nusa Tenggara Barat dipimpin oleh Gubernur Dr. H. Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc., dengan Wakil Gubernur Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd., dengan Visi Membangun Nusa Tenggara Barat Gemilang. Sejumlah program unggulan seperti industrialisasi, posyandu keluarga, beasiswa luar negeri, desa wisata, zero waste, serta program unggulan lainnya terus dipacu.
Hal ini dilakukan dengan menggali potensi melalui gelaran event-event prestisius dan meneguhkan eksistensi dengan meraih penghargaan nasional maupun internasional di berbagai bidang. 64 tahun membangun NTB mengajarkan satu hal:
Tak ada hasil yang bisa instan. Tak ada sim salabim dalam pembangunan. Bagaimana swasembada beras diperjuangkan, bagaimana produksi dan populasi pertanian dilipatgandakan, bagaimana sektor pariwisata tumbuh dan berkembang, bagaimana pembangunan manusia ditingkatkan, bagaimana infrastruktur jalan, pelabuhan, bendungan dan bandara diadakan, bagaimana industrialisasi dan investasi diperjuangkan. Semuanya dimulai dari titik nol dan diteruskan secara berkelanjutan dan berkesinambungan.
Visi yang membawa semangat, optimisme dan kepercayaan diri bahwa masyarakat NTB punya kemampuan dan peluang untuk bisa mewujudkan hal-hal terbaik untuk NTB dan kesejahteraannya. Ke depan, NTB masih akan terus melangkah pasti menyongsong agenda – agenda besar pembangunan. menjaga kebersamaan sebab tantangan ke depan makin besar dan beragam. Bagaimana kemudian juga harus bisa menggagas prioritas dan potensi pembangunan yang NTB miliki, sebab hanya dengan itu menjadi pelaku utama dan penerima manfaat terbesar dari pembangunan NTB Gemilang NTB yang hendak diperjuangkan.
Menurut penulis Momentum Peringatan Hut Provinsi NTB Kali Ini, Memiliki Makna Khusus dimana Masa-Masa Sulit Alhamdulillah sudah terlewati mulai Dari Bencana Gempa Bumi Tahun 2018 Yang Merusak Hampir Sebagian Besar Wilayah Nusa Tenggara Barat, Maret 2020 Diserang Pandemi Covid – 19 Yang Belum Berakhir Hingga Saat Ini Dengan Berbagai Varian Barunya dan tahun 2022 Disapa Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Inflasi Dan Bayang-Bayang Resesi Dunia. Akan tetapi dibawah kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Dr. H. Zulkieflimansyah. S.E., M.Sc. – Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd., dapat menyelesaikan permasalahan tersebut itu semua, Saya Dr. Joko Susilo Raharjo Watimena, S.PdI.,MM. Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan Abdi Negara(STIPAN) Lenteng Agung -Jakarta @wartawan Aspirasi Publik Perwakilan NTB, dengan fakta – fakta dilapangan yang penulis saksikan sendiri terkait program program unggulan Gubernur Dr. H. Zulkieflimansyah. S.E., M.Sc. – Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd, dengan Program Unggulan Di Berbagai Sektor, Menjadi Cara Pembuktian Dalam Ikhtiar Membangun Yang Progresif.
Menapaki Langkah Membangun Dalam Visi NTB Gemilang, Sebagai Refleksi Dari Pemaknaan Atas Ungkapan Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghofur. Daerah Yang Aman, Nyaman Dan Menyenangkan, Dimana Hidup Dan Kehidupannya Dipenuhi Hikmah Dan Keberkahan,Diantara bukti keberhasilannya adalah:
1. Di Program Unggulan Industralisasi, Jumlah IKM Dan UKM Terus Tumbuh. Peta Jalan Industrialisasi Mulai Dari Bahan Baku, Pengolahan Mesin, Pengemasan, Hingga Pemasaran Sudah Dapat Dirasakan Manfaatnya. Perubahan Pola Pikir Ekonomi Kerakyatan Yang Terus Menerus Diintervensi Dengan Stimulus Infrastruktur Sampai Kebijakan, Juga Menjadi Suntikan Semangat Untuk Menghadirkan Industrialisasi Yang Bermanfaat Di NTB,Perlahan Namun Pasti dan Telah Mampu Menghasilkan Produk-Produk UKM Dengan Standar Yang Baik Untuk Di Sebar Di Pasar Global. Saat Ini Tenun NTB Telah Mendunia Dengan Beberapa Event Internasional Yang Pernah Diikuti. Juga Beberapa Kuliner Khas NTB Yang Dikemas Lebih Baik, Seperti Ayam Taliwang, Ayam Rarang Dan Sate Rembiga, Sehingga Lebih Mudah Dibawa Dan Bisa Dinikmati Dalam Waktu Yang Panjang. Dari data Yang Masuk Di Aplikasi (Sistem Informasi Data Tunggal (SIDT) Per 22 Nopember 2022, UMKM NTB Berjumlah 278.811 Unit Usaha Dan Koperasi Sebanyak 534 Unit. Total Kumkm Per 22/11/2022 Sebanyak 279.345 Unit.
2. Program Unggulan Posyandu Keluarga, Yang Dikembangkan Menjadi Pusat Layanan Kesehatan Plus, Telah Menjangkau Sampai Ke Dusun-Dusun. Salah Satunya Dengan Integrasi Bank Sampah Ke Dalam Sistem Pelayanan Posyandu Keluarga, Yang Hampir Menjangkau Seluruh Persoalan Mulai Dari Kesehatan, Hingga Masalah Sosial. Sampai dengan Oktober 2022, NTB Tercatat Memiliki 7.676 Posyandu Dan 100% Telah Beralih Kepada Posyandu Keluarga. Progresivitas Posyandu Keluarga Menghantarkan NTB Mendapat Apresiasi Dari Kementerian Kesehatan, Yaitu Anugerah Penghargaan STBM Award, Kategori Percepatan 100 Persen SBS (Stop Buang Air Besar Sembarangan), Tanggal 23 November 2022 Lalu. Terobosan Ini Mendukung Pula Program Unggulan Zero Waste Dalam Pelibatan Masyarakat, Serta Target Bebas Sampah 2023, Beragam Inovasi Telah Memberikan Output Pengurangan Dan Penanganan Sampah Secara Signifikan. Terjadi Peningkatan Neraca Pengelolaan Sampah Dari 20,06 % Di Tahun 2018 Menjadi 50,44 % Di Tahun 2022. Hal Ini Diawali Dengan Mantapnya Regulasi Di Tingkat Provinsi Dan Seluruh Kabupaten/Kota, Juga Tingkat Partisipasi Para Pihak. NTB Zero Waste Memunculkan Banyak Inisiasi Antara Lain Eco Office, Eco School Dan Yang Terakhir Adalah Deklarasi Dari Para Penyelenggara Event Yang Memastikan Sampah Terkelola Dalam Setiap Event. Berbagai Industry Pengolahan Sampah Juga Turut Hadir Di NTB, Bukan Hanya Dari Dalam Negeri Tetapi Juga Investasi Dari Luar Negeri, Sebagai Bukti Bahwa Komitmen NTB Dengan Zero Waste Nya Akan Menjadi Daya Tarik Bagi Para Pihak Untuk Terus Memberikan Dukungan Demi Tercapainya NTB Bersih 2023.
3. Menggesa Program Unggulan 99 Desa Wisata, Pemerintah Provinsi Mendorong Kehadiran Kelompok Sadar Wisata Yang Mengelola Potensi Wisata Masing-Masing Desa. Hingga Tahun 2022, NTB Memiliki 445 Desa Wisata dan Untuk Mendukung Sektor Kepariwisataan Terus Diupayakan Pengembangan Infrastruktur, Pemberian Bantuan, Sampai Dengan Melakukan Inovasi Menciptakan Desa Wisata Penyangga Bagi Destinasi Wisata Internasional, Sekitar Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Senggigi, Gili Trwangan , Termasuk Beberapa Destinasi Wisata Lain Yang Mendunia, Seperti Desa Wisata Tete Batu, Sesaot, Kembang Kuning, Desa Wisata Hijau Bilebante, Loang Baloq Dan Buwun Sejati Yang Terpilih Sebagai Desa Wisata Berprestasi Dari Kementerian Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif.
4. Program Unggulan 1000 Cendikia Yang Mengirim Mahasiswa Ke Luar Negeri, Melihat Dan Belajar Tentang Masa Depan Global Yang Penuh Dinamika Dan Berdaya Saing. Kisah Sukses Para Awardee Yang Kembali Maupun Berkiprah Di Mana Saja Akan Membangkitkan Semangat Dan Kepercayaan Diri Tentang Membangun Daerah. Sejak Tahun 2019 Hingga Tahun 2022, Total Awardee Tercatat 4.470 Orang. Dengan Rincian Awardee Luar Negeri 765 Orang Dan Awardee Dalam Negeri 3.705 Orang,Penulis sendiri salah satu dari bagian penerima program ini ,dengan pembiayaan yang diberikan oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Dr. H. Zulkieflimansyah. S.E., M.Sc. – Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd.melalui Kepala Dinas Pendidikan & Kebudayaan Provinsi NTB H. Aidy Furqan, S.Pd.,M.Pd. penulis diberikan bantuan senilai 200 juta dalam menyelesaikan pendidikan S3 di Seklolah Pasca Sarjana IPDN ,sehingga penulis Dr.Joko Susilo Raharjo Watimena ,S.PdI.,MM. dapat menyelesaikan program Dokror di IPDN Jakarta ,Terima kasih pak gub dan ibu gub serta bapak kepala dinas pendidikan .
Dari berbagai Representasi Keberhasilan Program Unggulan, Ditopang Pula Dengan Event-Event Internasional Yang Digelar Berkesinambungan, Menandai Ikhtiar Kebangkitan Ekonomi Dari Keterpurukan Lokal Dan Global, Membuka Peluang Pada Pembangunan Infrastruktur Dan Investasi Di Hampir Seluruh NTB diantaranya MOTOGP, WSBK, MXGP, IATC, IRON MAN, SHELL ECO MARATHON, KONVENSI G20, WORLD MUSCLE TOUR AND SPORT FESTIVAL, Dan Lainnya, Membentuk Peluang Ekonomi Baru Yang Dimulai Di Tahun Keempat kepemimpinanya Maupun Sebelumnya. Sejumlah Sektor Usaha Terkait Ajang MOTOGP 2022 Di Sirkuit Mandalika Dapat Menyerap Sekitar 6.900 Tenaga Kerja. Peningkatan Tingkat Okupansi Hotelpun Terjadi, Dimana Menurut Perhimpunan Hotel Dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Ntb, Tingkat Okupansi Hotel Berbintang Lima Di Sejumlah Kawasan Di Lombok Untuk Tanggal 17-21 Maret 2022 Mencapai 100%. Untuk Ajang MXGP, Menghasilkan Peredaran Uang Daerah Ntb Hingga Rp. 154,03 Miliar, Dengan Dampak Peredaran Domestik Paling Besar Pada Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi Dan Makan Minum Yang Mencapai Rp. 34,99 Miliar.
Sesuai Rilis Bps NTB. Pertumbuhan Ekonomi NTB Triwulan I 2022 Tertinggi Nasional 7,76 Persen, Triwulan Ii 5,99 Persen Dan Triwulan Iii 7,10 Persen.
Di Tahun 2022 Ini, Agenda-Agenda Pembangunan Dan Investasi Berskala Besar Juga Tengah di Ikhtiarkan. Antara Lain: Pembangunan Hotel Kempinski Di Lombok Barat, Proyek Pembangunan Energi Terbarukan Dan Rendah Karbon Oleh Pt. Eco Solution Lombok (ESL), Di Tanjung Ringgit Lombok Timur Dan Kereta Gantung Di Lombok Tengah, Yang Insya Allah Akan Dilaksanakan Peletakan Batu Pertama Pembangunannya Pada Tanggal 18 Desember 2022 Besok. Berbagai Rencana Investasi Tersebut, Tentunya Akan Memberikan Kontribusi Yang Besar Bagi Daerah Kedepannya.
Sebagai Daya Dukung Untuk Mencapai Target Investasi Di Ntb, Telah Terbentuk Pula Satgas Investasi Yang Bertugas Untuk Mempercepat Realisasi Investasi Dan Meyelesaikan Persoalan Yang Dihadapi Di Lapangan. Capaian Realisasi Investasi Tahun 2022 Triwulan Iii, Rp. 15.437.133.495.885. Terdiri Dari 78% Dari Target Nasional (Rpjm) Tahun 2022 Dan 102,9% Dari Target Daerah (Rpjmd) Tahun 2022.Saat Ini Pemerintah Provinsi Juga Tengah Menginisiasi Sebuah Program Pembangunan Infrastruktur Ekonomi, Yang Akan Mensupport Kegiatan Perdagangan Dan Distribusi Yang Terintegrasi Dari Level Wilayah Desa Hingga Provinsi, Yang Kita Namakan One Belt Hybrid Digital Economic Infrastructure. Program Ini Akan Menjadi Visi Ekonomi Digital NTB 2024, Dimana Akan Dilakukan Program-Program Yang Mendukung Bagi Terciptanya Ekosistem Ekonomi Berbasis Digital, Menurut Bapak Gubernur Dr. H. Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc., dengan Wakil Gubernur Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd., NTB Sebagai Provinsi Yang Pertama Memiliki Infrastruktur Ekonomi Digital Yang Selaras Dengan Semangat Pembangunan Berbasis Revolusi Industry 5.0. Konsep Ini Merupakan Konsep Masyarakat Yang Berpusat Kepada Manusia Yang Berbasis Tekhnologi, Dimana Tekhnologi Hadir Untuk Memudahkan Manusia dan a Menjadikan NTB Sebagai Pemain Ekonomi Digital, Yang Berhasil Meningkatkan Omset Eksport Dengan Mengakomodasi Produk Lokal, Sehingga Kemanfaatan Ekonomi Bisa Dirasakan Langsung Oleh Warga NTB.
Di Bidang Olahraga, NTB Bersama NTT Juga Tengah Bersiap Untuk Menjadi Tuan Rumah Pon Ke-22 Tahun 2028. Hal Ini Akan Semakin Memantapkan Posisi NTB, Sebagai Daerah Dengan Keunggulan Komparatif Di Bidang Wisata Dan Olahraga. Dalam Penyajian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD), Pemerintah Provinsi NTB Telah Meraih Opini WTP Ke-11 Dari BPK RI. Pemrprov NTB Dinilai Mampu Menyajikan LKPD Tahun Anggaran 2021 Sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) Dan Disajikan Secara Wajar Dalam Semua Hal Yang Bersifat Material.Opini WTP Diberikan Juga Karena Pemprov NTB Mengaplikasikan Sistem Pengendalian Intern, Serta Kepatuhan Terhadap Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan. Berbagai Upaya Dan Inovasi Yang Digalakkan, Berhasil Membawa Nusa Tenggara Barat Mendapatkan Penghargaan Sebagai Pemerintah Daerah Terinovatif Klaster Provinsi, Pada Innovative Government Award (IGA) 2021 Dan Kembali Menjadi Nominator Pada IGA Di Tahun 2022. Dari tulisan ini semoga menjadi hadiah kado bagi HUT NTB ke 64 atas keberhasilan Gubernur Dr. H. Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc., dengan Wakil Gubernur Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd., dalam membangun Nusa Tenggara Barat semoga beliau berdua selalu diberikan kesehatan dan dalam menyelesaikan masa jabatan beliau yang tinggal 1 tahun mengemban amanat masyarakat menjadi pemimpin di Provinsi NTB dapat terselesaikan dan program program beliau terlaksana dengan baik tanpa hambatan.Sekali lagi sukses NTB dan selamat atas HUT NTB ke 64 terwujud Visi Membangun Nusa Tenggara Barat Gemilang dan masyarakatnya sejahtera . Melalui Hari Yang Bersejarah ini saya Dr.Joko Susilo Raharjo Watimena ,S.PdI.,MM. Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan Abdi Negara(STIPAN) lenteng agung Jakarta @wartawan Aspirasi Publik Perwakilan NTB Mengucapkan selamat ulang tahun NTB ke 84 Semoga apa yang telah dilakukan bapak Gubernur dan wakil gubernur sebagai pemimpin tertinggi di NTB dicatat Sebagai Amal Ibadah Di Sisi Allah Swt.Aamiin Yarobbal’alamiin.