
Jakarta, aspirasipublik.com – Pada hari ini kamis, tanggal 13 April 2023 di kampus IPDN Jakarta. Bapak Dr. Drs. Hadi Prabowo, MM. Rektor IPDN memimpin langsung jalannya sidang promosi Doktor atas nama Dr. Drs. H. Anwar Hafid, M.Si. Anggota DPR RI Komisi V yang telah diputuskan dihadapan sidang para Guru besar dan penguji dan berhak menyandang Gelar Doktor Ilmu Pemerintahan IPDN ke 196 Dengan Predikat Sangat Memuaskan dengan judul Disertasi. “Penerapan Nilai-Nilai Religius dan Kearifan Lokal dalam Kepemimpinan Pemerintahan di Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah”. Dengan Tim promotor yang terdiri dari: 1. Prof. Dr. H. Ermaya Suradinata, S.H., M.H., M.S., 2. Prof. Dr. H. Khasan Effendi, M.Pd., 3. Dr. Sampara Lukman, M.A., dan Tim penguji dan Penelaah yaitu:1. Dr. Drs. Hadi Prabowo, MM. (Rektor IPDN) sekaligus memimpin jalannya sidan., 2. Prof. Dr. Wirman Syafri, M.Si. (Dir Pasca sarjana).,3. P rof. Dr. Muh. Ilham, M.Si., (Wakil Dir pasca sarjana)., 4. Dr. Drs. Hyronimus Rowa, M.Si. (Wakil rektor I bidang AkademikIPDN)., 5. Dr. Mansyur Achmad, M.Si., 6. Dr. Ahmad Averus, M.Si.,7. Dr. Muhadam Labolo, M.Si., 8. Dr. H. Andi Jamaro Dulung, M.Si.
Riwayat singkat Dr. Drs. H. Anwar Hafid, M.Si. dilahirkan di Wosu – Morowali, 14 Agustus 1969 Provinsi Sulawesi Tengah. Pernikahannya dengan Ir. Sry Nirwanti Bahasoan telah dikaruniai 2 orang anak, yakni Muh. Fathur Razaq Anwar dan Astri Aulia Anwar. Jenjang pendidikan umum dimulai dari SDN Wosu (Lulus Tahun 1982), SLTPN 1 Bungku (Lulus Tahun 1985), SMAN 1 Poso (Lulus Tahun 1988), Diploma Ilmu Pemerintahan, APDN Makassar (Lulus Tahun 1991), S1 Ilmu Pemerintahan Universitas Hasanuddin (Lulus Tahun 1994), dan S2 Magister Pemerintahan, Universitas Muslim Indonesia (Lulus Tahun 2011).

Dr. Drs. H. Anwar Hafid, M.Si. merupakan seorang figur pemimpin yang memulai karir dari bawah. Riwayat jabatan promovendus dimulai dari Kepala Desa Rantebala, Kab. Luwu (1992-1997), Sekretaris Camat Mangkutana, Kab. Luwu (1998-1999), Kasubag Pemerintahan di Luwu (1999-2000), Camat Kec. Towuti, Kab. Luwu Utara (2000-2003), Camat Kec. Nuha, Kab. Luwu Timur (2003-2005), Kabag Pemerintahan Kab. Luwu Timur (2005-2006), Asisten I Kab. Luwu Timur (2006-2007), Bupati Kab. Morowali-Sulawesi Tengah (2007-2012), Bupati Kab. Morowali-Sulawesi Tengah (2013-2018), Ketua Komda Alkhairaat Morowali (2008-Sekarang), Ketua DPD Partai Demokrat Sulawesi Tengah (2011-Sekarang). Selain itu, beberapa prestasi dan penghargaan yang berhasil ditorehkan beberapa tahun belakangan adalah: Tokoh Peduli Daerah (Teropong Parlemen Award 2020), Best Freedom of Speech (Teropong Demokrasi Award 2021) sebagai TOP Legislator Award.
Disertasi Dr. Drs. H. Anwar Hafid, M.Si. berjudul “Penerapan Nilai-Nilai Religius dan Kearifan Lokal dalam Kepemimpinan Pemerintahan di Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah”. Disertasi ini menurut pendapat kami cukup aktual di tengah upaya pemerintah mencari titik temu antara nilai-nilai agama, kearifan lokal dan negara yang berdasarkan nilai-nilai luhur Pancasila. Dalam konteks itu, bagaimana pondasi pertama ketuhanan yang maha esa menjadi relevan untuk diterjemahkan kedalam gerak pemerintahan sehari-hari. Kita seringkali dihadapkan pada pertanyaan, dimana Pancasila itu mengalir secara nyata dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan berpemerintahan. Aktualisasi Pancasila itu ternyata dapat dimanifestasikan melalui kebijakan internal pemerintah daerah seperti yang telah dilakukan oleh Promovendus ketika menjadi kepala daerah selama dua periode di Kabupaten Morowali. Melalui kebijakan Sholat Berjamaah serta mengadaptasi sejumlah nilai kearifan lokal diakui telah menciptakan perubahan siginifikan dalam lingkungan pemerintah daerah. Lebih dari itu, kepemimpinan pemerintahan telah menimbulkan dampak yang luas terhadap meningkatnya kinerja pemerintah daerah di Kabupaten Morowali.
Orisinalitas penelitian ini tampak dari upaya Dr. Drs. H. Anwar Hafid, M.Si. mengangkat isu yang cukup berat dan sensitive sebagaimana judul yang dihadapkan pada kita hari ini. Berat, karena pengungkapan nilai-nilai religius dan nilai-nilai kearifan lokal bukanlah persoalan mudah jika kita tak mampu menangkap dinamika realitas melalui pendekatan kualitatif dilapangan penelitian. Sensitif, sebab isu agama maupun kearifan lokal tak jarang dihadapkan secara vis a vis dengan hukum positif dalam kerangka bernegara dan berpemerintahan. Sebab itu, tanpa kemampuan yang tinggi untuk mendudukkan isu-isu semacam itu dalam disertasi ini, dapat dianggap berseberangan dengan hukum positif. Inilah perbedaan penting dari penelitian ini selain aspek teori, metodologi, pembahasan, kesimpulan dan model yang dikonstruksinya.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan Jenis deskriptif dan dengan bentuk penelitian lapangan (field research). Pendekatan kualitatif dimaksudkan untuk memperoleh pemaknaan yang mendalam pada nilai-nilai yang diterapkan (meaningful). Deskripsi digunakan untuk menggambarkan fakta tentang perubahan birokrasi dilingkungan Pemerintah Kabupaten Morowali sehingga lukisan yang disajikan memberi gerak hidup dari penerapan nilai-nilai religi dan kearifan lokal. Teori yang digunakan adalah teori-teori kepemimpinan serta metode analisis ASOCA untuk membantu menyusun model yang ideal sebagai kontribusi konkrit disertasi ini.

Berdasarkan penelitian Penerapan Nilai-Nilai Religius dan Kearifan Lokal dalam Kepemimpinan Pemerintahan di Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah, telah simpulkan: Pertama, penerapan nilai religius yang diformalisasikan melalui Peraturan Bupati Nomor 12 Tahun 2015 Tentang Sholat Berjamaah di Kabupaten Morowali selama periode kedua kepemimpinan kepala daerah (2013-2018), memperlihatkan perubahan nyata melalui peningkatan motivasi kerja para pegawai dilingkungan birokrasi pemerintahan, meningkatnya disiplin kerja pimpinan organisasi pemerintah daerah, serta meningkatnya kepatuhan pada peraturan yang menjadi tugas pokok dan fungsi. Kedua, penerapan nilai kearifan lokal yaitu tepe asa maroso melalui Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2002 telah melahirkan perubahan meningkatnya semangat persatuan dan kesatuan masyarakat, menurunnya konflik akibat perbedaan identitas, serta meningkatnya partisipasi masyarakat dalam berbagai kegiatan pemerintahan, pembangunan dan sosial. Ketiga, berdasarkan pendekatan religius dan kearifan lokal yang diterapkan melalui dua instrumen formal di atas, peneliti telah mengajukan konstruksi model dalam pola pendekatan kepemimpinan pemerintahan di Kabupaten Morowali yaitu Model Kepemimpinan BUNGKU. Kepemimpinan Bungku bermakna akronim yaitu Berjamaah, Unggul dan Kuat.
Nasehat Akademik yang disampaikan oleh Prof. Dr.H. Ermaya Suradinata, SH., MH., MS, kepada Dr. Drs. H. Anwar Hafid, M.Si. Saudara Doktor Anwar Hafid, dengan prestasi ini, dan dengan ilmu yang Saudara dapatkan selama sekolah di Program Studi Ilmu Pemerintahan, kini Saudara dihadapkan pada tantangan yang lebih besar, sekaligus tuntutan profesi yang lebih berat. Artinya, secara keilmuan Saudara dituntut untuk mendharma-baktikan ilmu pemerintahan bagi kepentingan masyarakat, bangsa dan negara yang kita cintai ini, apalagi mengingat Saudara memiliki garis genetik sebagai Pamongpraja serta politisi yang memiliki masa depan cerah. Kata Neale Donald, pemimpin sejati bukan orang yang mempunyai banyak pengikut, tapi yang menciptakan paling banyak pemimpin. Kami berharap dan berpesan kepada Saudara agar dapat membuktikan segenap kemampuan profesional, serta berperan aktif dalam pengembangan ilmu pemerintahan pada khususnya. Meminjam petuah klasik John Mazwell, tugas Saudara sebagai pemimpin adalah mengetahui jalan, melewati jalan tersebut, dan menunjukkan jalan itu pada orang lain.

Akhirnya, jauhkanlah rasa bangga yang berlebihan yang dapat berujung pada kesombongan, gunakanlah ilmu padi yang semakin berisi semakin merunduk, dan jadilah insan profesional yang bertakwa dan berguna bagi masyarakat, bangsa dan negara. Karena ini masih dalam suasana puasa, Kami juga ingin mengutip enam nasehat Imam Ghazali agar kita semua terhindar dari kesombongan itu, pertama, jika berjumpa dengan anak-anak, anggaplah anak-anak tersebut lebih mulia dari kita, karena mereka belum banyak melakukan dosa. Kedua, apabila bertemu dengan orang tua, anggaplah Ia lebih mulia dari kita, karena dia telah lama beribadah. Ketiga, jika berjumpa dengan orang alim, anggaplah dia lebih mulia dari kita karena mereka telah mempelajari dan mengetahui banyak ilmu. Keempat, jika melihat orang bodoh, anggaplah mereka lebih mulia dari kita, karena mereka melakukan dosa dalam kebodohan, sedangkan kita melakukan dosa dalam keadaan mengetahui. Kelima, apabila melihat orang jahat, jangan anggap kita lebih mulia, karena mungkin suatu hari nanti dia akan bertobat atas kesalahannya. Keenam, apabila bertemu dengan orang kafir, katakan di dalam hati bahwa suatu hari nanti mereka akan mendapatkan hidayah, sehingga segala dosa mereka akan diampuni oleh Allah swt. Allah SWT berfirman, “Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu ialah orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati, dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang mengandung keselamatan” (QS. Al-Furqan:63).
Demikian nasihat akademik ini, sekali lagi kami ucapkan selamat kepada Saudara Doktor Anwar Hafid, seluruh keluarga, para pejabat dan politisi, mahasiswa, serta handai taulan yang turut hadir di ruang ini.
Sambutan pertama Dr. Drs. H. Anwar Hafid, M.Si. ,Sebagai kata akhir, penulis tentu saja tak akan melupakan beberapa sosok penting yang telah memengaruhi sebagian besar sejarah hidup penulis, serta mempercepat hingga sampai ke pertanggungjawaban akhir disertasi ini. Pertama, kedua orang tua yang dalam doa dan kenangan selalu hidup dan menjiwai penulis sebagai anak dan pemimpin di daerah. Tanpa dekapan hangat, buaian yang tak kenal lelah, serta bisikan tentang masa depan yang lebih baik, penulis tak mungkin tiba di puncak-puncak tertinggi dalam hidup ini. Semua jerih payah itu mustahil pula terbalaskan, kecuali doa sepanjang hayat dikandung badan agar keduanya dimaafkan dan ditempatkan disisi terbaik oleh Allah swt.

Kedua, secara khusus saya ingin mengucapkan terima kasih kepada istri dan anak-anakku tercinta. Mereka telah menjadi penghibur ketika penulisan disertasi ini mengalami kemacetan yang hampir saja tak menemukan terminal akhir. Saya segera menyadari bahwa penantian panjang mereka dengan wajah penuh kesabaran adalah makna tanggungjawab yang selama ini seringkali penulis abaikan. Semoga capaian ini menjadi guiden buat anak-anakku untuk meraih pendidikan yang lebih baik. Untuk semua pengorbanan tak terkira itu saya ucapkan terima kasih dan mohon maaf yang tulus.
Ketiga, kepada Sdr. Tengku Fahrul Gafar yang telah mendampingi penulis membantu merapikan benturan gagasan para promotor dan penelaah di atas kanvas disertasi ini. Saya secara pribadi mengucapkan terima kasih, dan selamanya tak akan melupakan jasa-jasa mereka.
Turut hadir dalam acara sidang promosi Dr. Drs. H. Anwar Hafid, M.Si. adalah sahabat sahabat beliau dari unsur politik ,budayawan ,Para sahabat di DPR RI , Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) dan pimpinan partai Demokrat baik tingkat pusat dan daerah ,para sahabat angkatan 4 program Doktor Ilmu Pemerintahan IPDN dan terutama keluarga yang selalu mendukung beliau .
Ucapan selamat juga dari kami Pimpinan media Aspirasi Publik yang juga sedang dalam menyelesaikan sekolah pasca sarjana program Doktoral di IPDN,Bapak Oberlin Sinaga, SH., SE., MM. Dan wartawan aspirasi publik Dr. Joko susilo Raharjo Watimena, S.PdI, MM,,yang sama sama kami berjuang menempuh program doktor ini ,Semoga ilmu yangdidapatkan akan dapat bermanfaat untuk masyarakat bangsa dan Negara Indonesia Tercinta. (Oberlin Sinaga &JSR Watimena)