
Jakarta, aspirasipublik.com – Selasa, 17 Desember 2024 – Simposium Nasional bertema “The Political Economy of Extractivism and Sustainable Development” sukses diselenggarakan oleh mahasiswa Doktor Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI) angkatan 2024. Acara ini bekerja sama dengan Center for Election and Political Party (CEPP) FISIP UI dan Asosiasi Dosen Ilmu Politik Indonesia (ADIPI), menghadirkan kurang lebih 200 peserta dari berbagai latar belakang, mulai dari Profesor dan guru besar, aktivis lingkungan, mahasiswa, staf kementerian, hingga warga lokal. Peserta tersebar dari Aceh sebagai titik pertama Indonesia, ke Sidrap di timur, hingga ke Leicester, Inggris sana.Acara ini dibuka dengan sambutan dari Julian A. Pasha, M.A., Ph.D., Ketua Departemen Ilmu Politik FISIP UI, yang menekankan pentingnya tema ini:“Tema ini juga merupakan pesan dan mandat pribadi saya untuk turut serta menjaga resources yang Tuhan amanatkan untuk Indonesia dan untuk anak cucu kita semua.”
Simposium ini menghadirkan sejumlah pembicara ahli yang memberikan pandangan kritis terkait kebijakan ekstraktivisme dan pembangunan berkelanjutan:1. Dr. Ir. Muhammad Said Didu, mantan Sekretaris Kementerian BUMN, mengingatkan pentingnya orientasi pembangunan yang berpihak pada kepentingan bangsa:“Kita harus menjaga para investor dan pemerintah agar memiliki prinsip Membangun Indonesia, bukan hanya Membangun di Indonesia.”.,2.Chusnul Mar’iyah, Ph.D., dosen Ilmu Politik Universitas Indonesia, menyoroti pentingnya mengembalikan nilai asli Pancasila:“Semoga ke depannya para pemerintah dan intelektual dapat merebut tafsir Pancasila kembali dan kembali ke Ketuhanan yang Maha Esa, bukan keuangan yang maha kuasa.”.,3.Dr. Mulyadi, S.Sos., M.Si., dosen Ilmu Politik Universitas Indonesia, menyoroti ancaman politik bangsa:“Indonesia, dalam konteks ini kita harus bersama-sama menang terhadap 3B ancaman bangsa, yaitu Badut, Bandar, dan Bandit Politik agar kedaulatan Indonesia senantiasa terjaga.”.,4.Dr. Fuad Bawazier, M.A., Ph.D., Komisaris Utama MIND ID, menegaskan pentingnya pemberantasan korupsi untuk kemajuan bangsa:“Dalam pelaksanaannya, tidak ada satu negarapun di dunia yang bisa makmur kalau korupsinya masih merajalela. Jadi, saya mau bilang kalau korupsi gak diberantas ya akan gini aja, muter-muter. Penegakkan hukum yang tidak kuat maka akan selalu begini saja.”.,5.Dr .Abdul Aziz S.R.,M.Si.,Dosen Ilmu Politik Universitas Brawijaya .,6,Dr .Irwan Djamaludin Sastrawan.
Selain menghadirkan pembicara ahli, simposium ini juga menjadi ajang bagi 15 mahasiswa S3 Ilmu Politik UI untuk mempresentasikan hasil penelitian mereka. Sungguh menarik panel diskusi ini karena pembahasan yang disajikan sungguhlah beragam, mulai dari Nikel, Emas, sampai ke illegal Fishing di perairan Indonesia.Dengan keberhasilan penyelenggaraan simposium ini, diharapkan lahirnya kolaborasi lintas sektor dan lintas wilayah dalam menjaga kedaulatan sumber daya alam Indonesia. Acara ini menjadi langkah nyata dalam menghubungkan akademisi, pemerintah, dan masyarakat untuk bersama-sama menghadapi tantangan ekstraktivisme demi pembangunan yang berkelanjutan. (JSR Watimena @Hendra Kusumawati)