
Oleh: Dr. Zalzulifa, M.Pd (Founder Platform IBUPANDU | Anggota Bidang Ekonomi dan Bisnis Kwartir Pusat | Wakil Ketua Majelis Ekonomi, Bisnis, dan Pariwisata PWM Banten)
Membuka Era Baru Kemandirian Ekonomi Muhammadiyah
Muhammadiyah telah lama dikenal sebagai organisasi Islam yang memiliki pengaruh besar dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan sosial. Namun, dalam menghadapi tantangan zaman, ekonomi kreatif dan kewirausahaan berbasis Islam harus menjadi bagian integral dari strategi dakwah dan pemberdayaan umat.
Sebagai bagian dari upaya strategis ini, Lembaga Kajian Pusat Inovasi Inkubator Bisnis dan Usaha (LKPI-IBU) hadir sebagai wadah yang menghubungkan inovasi, kewirausahaan, dan digitalisasi ekonomi di lingkungan Muhammadiyah. Didirikan berdasarkan SK Rektor Universitas Muhammadiyah Tangerang No. 135/KEP/III.3.AU/D/2023, lembaga ini berkomitmen untuk mengembangkan model bisnis yang mandiri, berkelanjutan, dan berbasis nilai-nilai Islam.
Bersama dengan LKPI-IBU, Platform IBUPANDU dikembangkan sebagai ekosistem digital untuk mendukung inkubasi bisnis, literasi ekonomi kreatif, dan pengembangan UMKM berbasis syariah. Inisiatif ini bertujuan untuk mengakselerasi kemandirian ekonomi Muhammadiyah melalui teknologi digital dan jejaring persyarikatan.
Transformasi Jaringan Wisata Muhammadiyah Menjadi LParekraf: Langkah Strategis untuk Pariwisata Halal
Dalam lingkup yang lebih luas, Jaringan Wisata Muhammadiyah (JWM) kini tengah mengalami transformasi menjadi Lembaga Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (LParekraf) Muhammadiyah. Sebagai bagian dari ekosistem Muhammadiyah, LParekraf memiliki potensi besar untuk menjadi motor utama dalam pengembangan industri wisata halal dan ekonomi kreatif Islami di Indonesia maupun global.
Dari perspektif penulis sebagai Wakil Direktur IV Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Pengembangan, ada beberapa aspek strategis yang dapat menjadi fokus utama dalam transformasi ini:
1. LParekraf sebagai Penggerak Destinasi Wisata Berbasis Islam
Dengan jaringan luas yang dimiliki Muhammadiyah, LParekraf dapat mengembangkan model desa wisata Islami, heritage tourism, serta wisata edukasi berbasis nilai-nilai Islam. Konsep ini dapat mengambil inspirasi dari pengembangan Geopark, Eco-tourism, dan Smart Tourism yang telah terbukti sukses di berbagai daerah.
Pendekatan ini tidak hanya mendukung sektor pariwisata berbasis Islam tetapi juga menanamkan nilai keberlanjutan serta pemberdayaan masyarakat setempat. Muhammadiyah dapat menjadikan wisata halal sebagai instrumen dakwah dan ekonomi yang berdampak luas bagi umat.
2. Riset dan Penguatan SDM dalam Industri Pariwisata Halal dan Ekonomi Kreatif
Industri wisata halal dan ekonomi kreatif tidak bisa berkembang tanpa dukungan riset dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia. Oleh karena itu, LParekraf perlu memiliki strategi konkret dalam bidang pendidikan dan penelitian, di antaranya:
- Membangun Pusat Kajian Pariwisata Halal & Ekonomi Kreatif Islami untuk mengumpulkan data, tren, dan kebijakan berbasis riset.
- Berjejaring dengan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiah (PTMA) guna mengembangkan program akademik, pelatihan, dan sertifikasi bagi tenaga kerja pariwisata Islami.
- Membentuk Standar Sertifikasi Profesi Wisata Halal, bekerja sama dengan lembaga nasional dan internasional, untuk memastikan tenaga kerja di sektor ini memiliki kompetensi sesuai standar global.
3. Menjadikan LParekraf sebagai Pemain Global dalam Industri Pariwisata Halal
Industri wisata halal berkembang pesat di tingkat internasional. Dengan modal jaringan diaspora Muhammadiyah yang luas, LParekraf dapat memperluas kerja sama global dengan organisasi wisata halal dunia, seperti:
- CrescentRating, Salam Standard, dan HalalTrip, yang memiliki reputasi sebagai penggerak wisata halal global.
- Mengembangkan Program Wisata Dakwah Global, yang menjangkau komunitas Muslim di Eropa, Amerika, dan Timur Tengah untuk memperkenalkan wisata halal Indonesia.
- Memanfaatkan Ekonomi Digital, seperti membangun marketplace berbasis syariah untuk membantu UMKM Muhammadiyah menembus pasar internasional.
4. Mengembangkan Ekosistem Industri MICE Islami
Sektor Meeting, Incentive, Convention, Exhibition (MICE) Islami memiliki potensi besar untuk dikembangkan oleh Muhammadiyah. Berbekal pengalaman dalam menyelenggarakan Muktamar dan event skala besar, LParekraf dapat mengelola berbagai event bertaraf nasional dan internasional, seperti:
- Festival Ekonomi Kreatif Islami
- International Halal Tourism Summit
- Muslim Youth Camp & Cultural Exchange Program
Melalui strategi ini, Muhammadiyah tidak hanya menjadi pemain di sektor pariwisata halal tetapi juga dapat berperan sebagai pemimpin dalam industri MICE Islami.
Mengakselerasi Ekonomi Umat melalui Digitalisasi dan Inovasi Bisnis
Sebagai Founder Platform IBUPANDU, saya melihat bahwa ekonomi digital memiliki peran krusial dalam mendorong kemandirian ekonomi Muhammadiyah. Digitalisasi dapat menjadi jembatan bagi UMKM, mahasiswa, serta kader Muhammadiyah untuk mengembangkan bisnis berbasis syariah dan memperluas akses pasar mereka.
Melalui IBUPANDU, kami telah melakukan beberapa inisiatif nyata, antara lain:
- Mendirikan Inkubator Bisnis Muhammadiyah (IBU-MBC) di Ranting Pondok Rejeki Pasar Kemis, sebagai laboratorium kewirausahaan bagi mahasiswa dan kader persyarikatan.
- Mengembangkan survei dan riset untuk memetakan potensi UMKM Muhammadiyah, guna meningkatkan daya saing mereka di era digital.
- Menyusun roadmap pengembangan ekonomi digital berbasis komunitas, agar Muhammadiyah memiliki ekosistem ekonomi kreatif yang berkelanjutan.
Kesimpulan: Muhammadiyah sebagai Pemimpin Transformasi Ekonomi Islami
Transformasi JWM menjadi LParekraf serta pengembangan LKPI-IBU dan IBUPANDU merupakan langkah strategis untuk menjadikan Muhammadiyah sebagai pemimpin dalam industri wisata halal dan ekonomi kreatif Islami.
Sebagai rekomendasi, saya mendorong Muhammadiyah untuk:
- Membentuk Tim Riset dan Kajian Pariwisata Islami, guna menyusun roadmap industri wisata halal.
- Mengembangkan Standarisasi dan Sertifikasi Wisata Halal, bekerja sama dengan lembaga nasional dan internasional.
- Membangun Platform Digital untuk Wisata dan Ekonomi Kreatif Islami, agar ekosistem ekonomi berbasis syariah dapat berkembang lebih luas.
- Menggandeng Mitra Global, untuk menjadikan Muhammadiyah sebagai representasi Indonesia dalam industri wisata halal dunia.
Mari bersama kita berkontribusi dalam pengembangan LParekraf, IBUPANDU, dan berbagai inisiatif Muhammadiyah lainnya guna menciptakan ekonomi yang mandiri, berkelanjutan, dan berbasis Islam.
Dr. Zalzulifa, M.Pd
Founder Platform IBUPANDU/Wakil Ketua Majelis Ekonomi, Bisnis, dan Pariwisata PWM Banten/ Wakil Ketua Bidang Litbang Badan Pengurus Pusat Jaringan Wisata Muhammadiyah