
Oleh. Dr. Zalzulifa, M.Pd. (Rektor Pramita)
Rabu, 11 April 2025, Universitas Pramita Indonesia menyelenggarakan acara balal bihalal civitas akademika yang berlangsung dengan penuh kehangatan di Aula Saufina Pramita. Acara ini menjadi momen penting untuk mempererat tali silaturahmi dan menumbuhkan semangat kebersamaan pasca-Ramadhan.
Dalam kesempatan tersebut, Dr. Achmad Amarullah, M.Pd., didaulat oleh Pembina Yayasan Citra Pramita Tangerang ibu Ola untuk memberikan tausiah refleksi jiwa fitri, mengajak para sivitas akademika untuk merenungkan makna kemenangan setelah sebulan penuh menunaikan ibadah puasa. Dalam tausiahnya, beliau menyampaikan:
“Kemenangan sejati bukan hanya saat Idulfitri tiba, tetapi ketika kita mampu menjaga lisan, pikiran, dan perbuatan kita dalam keseharian pasca-Ramadhan. Inilah hakikat dari jiwa yang kembali kepada fitrah.”
Acara semakin bermakna ketika Rektor Universitas Pramita Indonesia, Dr. Zalzulifa, M.Pd., dalam sambutan penutupnya memperkenalkan karya Inkubator Bisnis dan Usaha (IBU) mahasiswa Universitas Pramita Indonesia sejatinya menjadi bagian dari bentuk aksi Lembaga Kajian Pusat Inovasi Bisnis dan Usaha (LKPI-IBU) yang di UMT resmi dibentuk berdasarkan SK Rektor UMT No. 135/KEP/III.3.AU/D/2023 untuk lingkup Fakultas Pariwisata dan Industri Kreatif.
“LKPI-IBU hadir sebagai pusat gagasan dan pengembangan bisnis yang adaptif terhadap era digital dan tantangan global. Ini adalah bentuk konkret sinergi antara akademik dan praktik usaha,” ujar Dr. Zalzulifa.
Pola aksi lembaga ini akan diimplementasikan juga di lingkungan Universitas Pramita Indonesia, dengan membentuk Inkubator Bisnis dan Usaha (IBU) Pramita di bawah kepemimpinan Suta Atmaja, M.IP., dan koordinasi Dr. Eryk Syehabuddin selaku Wakil Rektor 3 Bidang Kerjasama dan Kemahasiswaan. Kedepan berharap peran inkubator mampu menjadi penggerak inovasi dan kewirausahaan berbasis riset kampus di 174 Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiah (PTMA) bahkan perguruan tinggi lainnya di Indonesia sebagaimana role model yang sudah dibangun baik di UMT maupun di Pramita. Secara ideologis boleh dikatakan bahwa ini bentuk kongkrit pesan Achmad Amarullah yang mewakafkan penulis selaku seorang kader hizbul wathan beralih tugas dari dekan di UMT menjadi rektor di Universitas Pramita Indonesia sejak Februari 2024.
Acara ini dipandu dengan apik oleh Maya Falutamia, Ketua Yayasan Citra Pramita, yang telah berpengalaman luas dalam penyelenggaraan event MICE berskala nasional dan internasional. Suasana semakin meriah dengan kehadiran grup band lokal Wiji, yang tampil membawakan lagu-lagu religi dan pop bernuansa positif (Zl/Adri).
Bagi yang berminat membuka jasa layanan transaksi online dan digital yang memudahkan berbagai kebutuhan Anda, antara lain: (1) Ticketing; (2) Pembayaran listrik rumah tangga; (1) Pembayaran Air PDAM; dan berbagai layanan digital lainnya silahkan membuat aplikasi MMBC dengan klik: https://klikmbc.biz/mgm/form-register?id=JKT-156646
Aksi “Satu Desa Satu Unit Inkubator Bisnis dan Usaha” (IBU) dalam Mendukung Pemberdayaan UMKM di Indonesia
Inkubator Bisnis dan Usaha (IBU) merupakan salah satu program strategis yang memiliki potensi besar dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya di wilayah pedesaan yang kaya akan potensi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Salah satu inisiatif utama dalam program ini adalah “Satu Desa Satu Unit Inkubator Bisnis dan Usaha,” yang bertujuan mendorong tumbuhnya ekonomi kreatif berbasis potensi lokal desa.
Melalui program ini, desa-desa terpilih mendapatkan dukungan berupa pelatihan, pendampingan, dan akses ke pasar yang lebih luas. Hal ini memberikan peluang bagi masyarakat desa untuk mengembangkan potensi usaha yang dimiliki, meningkatkan keterampilan wirausaha, serta memperkuat ketahanan ekonomi lokal.
Program ini diselenggarakan melalui kolaborasi antara berbagai pihak—termasuk lembaga pendidikan, pemerintah daerah, dan sektor swasta—guna memastikan keberlanjutan dan kesuksesan dari setiap unit usaha yang diinkubasi.
Deskripsi Program IBU Pandu
IBU Pandu merupakan platform digital yang menyediakan ruang pengembangan usaha kreatif dan produk lokal dari desa-desa yang tergabung dalam program ini. Tujuannya adalah memperkenalkan, memasarkan, serta meningkatkan daya saing produk-produk UMKM hasil karya pelaku usaha desa.
Platform ini juga memfasilitasi komunikasi dan kolaborasi antara pelaku usaha, mentor, dan investor. Selain itu, IBU Pandu membantu desa-desa dalam merancang dan menjalankan unit-unit inkubator yang disesuaikan dengan potensi lokal, seperti kerajinan, agribisnis, atau pariwisata.
Contoh Kelompok yang Terlibat dalam Program IBU
Berikut beberapa kelompok usaha desa yang telah tergabung dalam program IBU Pandu, dengan fokus pada berbagai sektor UMKM oleh Mahasiswa Magister Ilmu Pemerintahan (MIP) Universitas Pramita Indonesia:
- Kelompok Agrowisata Desa Emas – Desa Sodong, Kec. Tigaraksa
Fokus pada pengembangan agrowisata berbasis pertanian dan alam sebagai daya tarik wisata. - Kelompok Seni Kaligrafi – Desa Lengkong Kulon, Kec. Pagedangan
Mengembangkan kerajinan kaligrafi sebagai bagian dari pelestarian warisan budaya. - Kelompok Bank Sampah – Kel. Tigaraksa, Kec. Tigaraksa
Mengelola sampah menjadi produk bernilai ekonomi serta meningkatkan kesadaran lingkungan. - Kelompok UMKM Keripik Kerang Ijo – Desa Dadap, Kec. Kosambi
Mengolah hasil laut menjadi camilan lokal yang berdaya saing. - Kelompok UMKM Kelapa Jelly – Desa Mekarbaru, Kec. Mekarbaru
Produksi minuman sehat berbasis kelapa yang menjanjikan potensi pasar luas. - Kelompok Kerajinan/UMKM – Kel. Mekarbakti, Kec. Panongan
Fokus pada pengembangan produk kerajinan tangan khas lokal. - Kelompok BUMDes Cikuya – Kerajinan Batik – Kec. Solear
Mengembangkan batik khas desa sebagai produk unggulan budaya. - Kelompok Kerajinan Rotan – Kelurahan Curug Kulon
Menghasilkan produk rotan yang ramah lingkungan dengan nilai pasar tinggi. - Kelompok Kerajinan Topi Bambu – Desa Ancol Pasir, Kec. Jambe
Produksi topi dari bambu yang artistik dan berwawasan lingkungan. - Kelompok Bandeng Cabut Duri – Kel. Salembaran Jaya, Kec. Kosambi
Produk olahan bandeng yang terkenal dan disukai masyarakat.
Tantangan dan Solusi
Meski menawarkan potensi besar, pelaku UMKM desa masih menghadapi berbagai tantangan, seperti keterbatasan akses permodalan, teknologi, dan pasar. Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah, perguruan tinggi, dan lembaga swadaya masyarakat sangat penting dalam menyediakan pelatihan, pendampingan, serta perluasan akses pasar.
Penyelenggaraan kegiatan seperti pameran produk kerajinan dan UMKM di Kampus Universitas Pramita Indonesia (UNPRI) pada momentum halal bihalal 11 April 2025 merupakan langkah konkret dalam memperkenalkan hasil karya desa kepada masyarakat luas.
Kesimpulan
Program “Satu Desa Satu Unit Inkubator Bisnis dan Usaha (IBU)” memberikan kontribusi nyata dalam pemberdayaan UMKM dan pengembangan ekonomi kreatif desa. Dengan dukungan platform IBU Pandu dan kolaborasi multipihak, program ini diharapkan terus berkembang, menciptakan lapangan kerja, serta memperkuat ketahanan ekonomi nasional melalui pengembangan potensi lokal.