
Bandung, aspirasipublik.com – Penerbit Deepublish bekerja sama dengan Universitas Adhirajasa Reswara Sanjaya (ARS University) Bandung menyelenggarakan Workshop Penulisan Buku Ajar yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dosen dalam menghasilkan karya ilmiah berbentuk buku ajar berkualitas dan berstandar ISBN. Kegiatan ini dilaksanakan secara online melalui Zoom Meeting pada Kamis, 23 Oktober 2025, pukul 09.00 WIB hingga selesai.
Workshop ini menghadirkan tiga narasumber kompeten di bidangnya,a),1. Prof. Dr. Hj. Sedarmayanti, M.Pd., APU (Guru Besar Universitas Dr. Soetomo Surabay tentang pentingnya buku ajar dalam mendukung implementasi kurikulum Merdeka Belajar serta peran dosen dalam memperkaya literatur akademik di Indonesia..,2. Maxsi Ary, S.Si., S.Kom., M.Kom., Ph.D. (Wakil Rektor PPM & MBKM ARS University), dan 3. Aruming Sekar Sukrani Candra Dewi, S.E. (Kepala Divisi B2B Penerbit Deepublish).

Melalui kegiatan ini, Prof. Dr. Hj. Sedarmayanti menekankan bahwa penulisan buku ajar tidak hanya sebatas memenuhi kewajiban akademik, tetapi juga merupakan wujud kontribusi nyata dosen dalam menyebarluaskan ilmu pengetahuan. “Buku ajar adalah warisan keilmuan. Dengan menulis buku, dosen tidak hanya mentransfer ilmu kepada mahasiswa, tetapi juga berkontribusi pada penguatan budaya literasi di kampus, buku ajar adalah buku yang dijadikan pegangan untuk mata kuliah yang disusun dan ditulis oleh pakar (Dosen) di bidangnya. Tentu saja, di dalam buku ajar tersebut harus memuat bidang yang memenuhi buku teks serta diterbitkan secara resmi dan disebarluaskan,Selain itu pengertian buku ajar juga bisa dipahami sebagai buku pelajaran dalam bidang studi tertentu yang merupakan buku standar yang disusun oleh pakar dalam bidangnya. Maksud disusunnya pengertian buku ajar harus memuat maksud dan tujuan instruksional yang juga dilengkapi dengan sarana pengajaran yang mudah dipahami.Di dalam buku ajar, juga harus terdapat berbagai sarana pengajaran yang serasi yang mana akan diterima oleh para pemakainya di perguruan tinggi, sehingga dapat menunjang suatu program pembelajaran yang sesuai dengan buku ajar tersebut,Pengertian buku ajar juga biasanya digunakan untuk mendukung terciptanya lingkungan atau suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar. Biasanya, buku ajar ini berisi tentang materi pembelajaran yang sifatnya instruksional dan di dalamnya terdapat materi yang berisi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari.” tuturnya.
Sementara itu, Maxsi Ary, Ph.D. menjelaskan pentingnya sinergi antara perguruan tinggi dan penerbit untuk menciptakan ekosistem akademik yang produktif. Ia menyebut bahwa ARS University mendorong seluruh dosen agar aktif menulis dan menerbitkan buku ajar sebagai bentuk implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang penelitian dan pengabdian.
Dari sisi penerbit, Aruming Sekar Sukrani Candra Dewi menyampaikan bahwa Deepublish berkomitmen mendukung para dosen dalam seluruh tahapan penerbitan, mulai dari pendampingan penulisan, proses editorial, hingga penerbitan buku ber-ISBN dan digitalisasi melalui berbagai platform. “Kami ingin memastikan setiap dosen memiliki akses dan kemudahan dalam menerbitkan karya ilmiah yang dapat diakses luas, baik secara cetak maupun digital,” ujarnya.
Workshop ini juga menjadi bagian dari upaya berkelanjutan Deepublish dalam memperkuat literasi akademik nasional melalui program kolaborasi institusi pendidikan di berbagai daerah. Melalui kegiatan seperti ini, diharapkan semakin banyak dosen yang terdorong untuk produktif menulis, menerbitkan karya ilmiah, serta berkontribusi terhadap peningkatan kualitas pembelajaran di Indonesia.
Kegiatan ini diikuti oleh puluhan dosen ARS University dari berbagai program studi dengan antusiasme tinggi. Para peserta juga mendapatkan panduan teknis dan motivasi dalam menyiapkan naskah buku ajar yang sesuai dengan standar akademik dan etika penulisan ilmiah.
Dengan terlaksananya workshop ini, diharapkan terjalin kerja sama yang lebih erat antara Penerbit Deepublish dan ARS University Bandung dalam membangun ekosistem literasi yang berdampak luas bagi dunia pendidikan tinggi di Indonesia. (JSR Watimena@Hendra Kisumawati)





