
Jakarta, aspirasipublik.com – Sekitar pukul 17.15 Minggu 16/08/20, si Jago Merah mengamuk, menghanguskan dan meluluh-lantakkan rumah penduduk di Kampung Rawadas RT. 02/03 Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Awak media AP, yang kebetulan tinggal tidak jauh lokasi, segera mendatangi lokasi, yang berjarak sekitar 300 meter. Ketika kami tiba di lokasi, nampak asap tebal membubung tinggi, berwarna hitam, disertai api masih berkobar.
Terlihat petugas Dinas Pemadam Kebakaran (DPK) Duren Sawit, sedang berusaha memadamkan api. Dibantu oleh Pasukan Orange, pekerja Sarpras PPSU Kelurahan Pondok Kopi, membantu memadamkan api.
Diperkirakan 16 unit mobil Dinas Pemadam Kebakaran diturunkan.
Nampak Petugas Satpol-PP dari Kelurahan Pondok Kopi, Anggota Kepolisian dari Polsek Duren Sawit, Pos Pol. Pondok Kopi, Koramil 08 Pondok Kopi, diturunkan untuk mengamankan lokasi Kebakaran.
Selain mengamankan lokasi kebakaran, yang terdiri dari 3 pilar, membantu juga petugas pemadam kebakaran, mengatur selang air, agar segera dapat digunakan.
Masyarakat sekitar lokasi kebakaran, turut membantu memadamkan api, dengan alat seadanya, seperti ember.
Api diduga berasal dari lantai atas yang terbuat dari papan, akibat arus pendek, kosleting listrik.
Sebab munculnya api, berasal dari kamar yang dihuni oleh, Taufik salah seorang dari keluarga korban.
Diperkirakan 6 rumah, ludes dilalap si jago merah, diantara rumah tinggal keluarga besar H. Nian dan Ust. Abu Ivan, Warung Tegal (Warteg), dan Bengkel Kusen milik Sumarno.
Ketika terjadi kebakaran, Ust. Abu Ovan sekeluarga sedang pulang kampung di daerah Banten. Jadi beliau tidak tau, rumahnya terbakar, setelah dikabari oleh tetangganya, dan langsung pulang menuju Jakarta.
Sementara keluarga yang lain seperti, H. Nian dan Istri, Kapri dan istri, diungsikan oleh tetangga-tetangga ke tempat yang lebih aman.
Karena api, secara tiba – tiba muncul dari atas, sehingga banyak penghuninya tidak tahu, kalau rumahnya terbakar.
Justru, teriakan kebakaran didapat dari orang-orang yang tinggal berhadapan diseberang jalan.

Seperti yang dikatakan oleh Sumarno pemilik Usaha Kusen Kayu dan Pemilik Warteg, mereka mengatakan,”tidak tahu kalau terjadi kebakaran di tempatnya, posisi Sumarno dan keluarga sedang berada di kamar lantai dua, dan pemilik warteg sedang berada dibawah melayani pembeli”.
Sumarno dan pemilik warteg mengatakan kepada awak media, akibat kebakaran ini, ditaksir, Sumarno mengalami kerugian materi sebanyak 300 juta. Dan Pemilik Warteg mengatakan 200 juta kerugiannya.
Ditambahkan oleh Sumarno, “tidak ada harta benda yang bisa diselamatkan, termasuk pakaian dan surat-surat lainnya, begitu juga Pemilik Warteg mengatakan hal yang sama. Sementara dari keluarga H. Nian belum ada yang dapat ditanyai, karna kondisinya masih Shock.
Memang lokasi rumah yang terbakar, dapat dikatakan bangunannya sudah lama, dan terbuat dari tembok dan bercampur kayu serta triplek, diperkirakan bangunan tersebut sudah berusia lebih dari 15 tahun. Kemungkinan juga Instalasi listrik dan kabelnya, dipastikan sudah lama juga, dapat dimungkinkan banyak sambungan kabel yang tak beraturan. Diperkirakan inilah yang dapat jadi penyebab, terjadi kosleting listriknya.
Sekitar pukul 19.05 api baru dapat dijinakkan secara total, namun masih dilakukan penyemprotan, guna mencegah letupan api, yang bisa saja dapat timbul secara tak terduga. Setelah dinyatakan aman, barulah penyemprotan dihentikan.
Akibat terjadi kebakaran, menyisakan kepedihan dan kerugian materi, bagi yang terkena musibah tersebut. Tinggallah puing-puing dan bara kayu yang tertinggal.
Ditengah musibah terjadi yang menimpa keluarga besar Ust. Abu Ovan yang memiliki Pondok Pesantren dan Mushollah, disana ditunjukan kebesaran Alloh SWT dengan kedua rumah ibadah tersebut, tidak turut terbakar, luput dari api, padahal saat itu, api sangatlah besar.
Sampai berita ini diturunkan, kami awak media belum sempat menanyai kepada beliau.
Tapi dapat diduga, kerugian materi tidaklah sedikit.
Situasi saat itu, sangat hiruk-pikuk, nampak Lurah pondok kopi, Rasikin dan Jajarannya berada di lokasi kejadian.
Awak media sempat menanyai kepada beliau, bagaimana tanggapannya dan apa yang dilakukan terhadap korban-korban yang mengalami kebakaran.
Lalu, Lurah Rasikin mengatakan, “akan memfasilitasi korban kebakaran tersebut, dan akan segera menyiapkan tenda darurat dan menyiapkan tempat untuk pengungsian, serta menyiapkan keperluan bahan pokok, seperti makanan, minuman, pakaian, dan obat-obatan.
Serta mengurus ke tingkat Dinas Sosial untuk segera dapat bantuan, sebagaimana mestinya,” tandasnya.
Tentunya upaya Lurah ini, minta dibantu oleh Jajaran terkait, agar semuanya dapat terlaksana secara cepat dan tepat.
Turut hadir dari anggota DPRD DKI dari salah satu Fraksi, Justin segera akan membantu warga yang menjadi korban kebakaran searah dengan apa yang dilakukan oleh Lurah Rasikin.
Dikesempatan itu, Ketua RT. 02/03, Ahmad Fauzi yang biasa dipanggil Bang Madul mengatakan, “Yang tadinya akan mengadakan Tasyakuran malam 17 terpaksa dibatalkan. Dan makanan yang telah disiapkan oleh ibu-ibu PKK dan Remaja Karang Taruna tingkat RT, langsung dialihkan makanan-makanan tersebut untuk membantu para korban kebakaran, yang memang menjadi tanggung jawabnya. Selain itu, Ahmad Fauzi menyampaikan, akan membantu membersihkan puing-puing akibat kebakaran tersebut”.
Pada esok siangnya, Senin, 17/08/20 terlihat sudah berdiri, bantuan dari pemerintah seperti, WC Umum dan Kamar Mardi serta Air Bersih, berdiri diatas Trotoar. Begitu juga dengan bantuan makanan dan minuman sudah mulai disalurkan.
Akibat terjadi kebakaran, membuat arus lalu-lintas macet total.
Sehingga aparat Kepolisian dari Polsek Duren Sawit, menutup jalan dari Arah kali Malang menuju Pondok Kopi, terpaksa dialihkan ke jalan Bintara Jaya Raya menuju pondok kopi, begitu juga arus sebaliknya. Kerumunan warga sekitar dan orang melintas, cukup merepotkan petugas pengamanan untuk tidak mendekat ke area tempat kebakaran.
Barulah pada sekitar pukul 21.10 dibuka kembali seperti semula, setelah dinyatakan selesai dan aman oleh pihak kepolisian. (Agus Kuncoro)