
Bogor, aspirasipublik.com – Panitia Pembangunan Masjid AN NUR yang berlokasi di Kampung Tajur RT. 07, RW. 04 Desa Pamegarsari, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor. Provinsi Jawa Barat. Pada Hari Minggu, tanggal. 13 Desember 2020. Bergotong -royong kerja bakti dalam rangka pengecoran pembangunan Masjid AN NUR lantai 2 yang diprakarsai oleh Ketua DKM Masjid AN NUR, Drs. Sutardi Arifin, M.Pd.I., Ketua Panitia Drs. H. M. Sodikin, Ketua RW. 04 Bapak Sugianto dan Kepala Desa Pamegarsari Bapak Dian Iskandar, SE. juga ketua RT. 07 lokasi pembangunan Bapak Iyan Sofyan dan hadir seluruh ketua RT dari RT. 01 sampai RT. 09.
Pelaksanaan gotong – royong pengecoran yang dibagi dalam dua ship yaitu (Sip I RT, 01 , 02 06 dan 08 dari pukulk 07.30 Wib ; pkl 12.30 – Selesai ( Ship II dari Pukul 13.00 sampai selesai RT 07, 04, 09, 05 , 03), luar biasa semangat masyarakat baik yang tua maupun yang muda dan Anak anak ikut bergotong – royang, sedangkan ibu – ibu dan para remaja putri menyiapkan konsumsi baik makanan maupun minuman dengan sukarela.
Wartawan Aspirasi Publik Dr. Joko Susilo Raharjo Watimena, S.PdI.MM.dan keluarga adalah warga baru di desa ini, ikut bergotong – royong dan bersimpati untuk mengangkat beritanya dalam pengecoran bangunan masjid AN NUR . sedikit saya uraikan manfat kita bersedekah atau membantu pembangunan masjid, Kita tahu, bahwa kehidupan dunia ini tidak abadi. Tak lama ajal akan datang menjemput. Dunia hanyalah alam tempat ujian dan kefanaan.
Sudah sepatutnya bagi seorang muslim yang beriman akan surga dan neraka, mempersiapkan bekal untuk memberatkan timbangan amal kebajikannya. Demi meraih kebahagiaan hakiki dan abadi. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Orang yang pandai itu ialah, orang yang mampu mengevaluasi dirinya dan beramal (mencurahkan semua potensi) untuk kepentingan setelah mati.
Sedangkan orang yang lemah ialah, orang yang mengikuti hawa nafsunya kemudian berangan-angan kosong kepada Allah.” (HR.Tirmidzi).
Diantara sebaik-baik perbekalan tersebut adalah, salah satunya yakni dengan membangun masjid. Tempat terpancar syiar Islam dan iman, kebersamaan kaum muslimin dalam shalat jamaah, tempat untuk mengagungkan nama Allah dalam sujud dan ruku’, dengan majlis-majlis ilmu di dalamnya.
Alangkah besar pahala orang yang turut andil membangunnya. Ia menjadi sebab tercapainya amalan-amalan agung. Amalannya dicatat sebagai sedekah jariyah, yang pahalanya terus mengalir, meski ia sudah tinggal di alam kubur.
Rasulullah SAW bersabda, “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan do’a anak yang sholeh.” (HR. Muslim no. 1631).
Dalam hadis lain disinggung lebih spesifik lagi. Dimana Rasulullah SAW bersabda, ”Sesungguhnya di antara amalan dan kebaikan seorang mukmin yang akan menemuinya setelah kematiannya adalah: ilmu yang diajarkan dan disebarkannya, anak shalih yang ditinggalkannya, mush-haf Al-Quran yang diwariskannya, masjid yang dibangunnya, rumah untuk ibnu sabil yang dibangunnya, sungai (air) yang dialirkannya untuk umum, atau shadaqah yang dikeluarkannya dari hartanya diwaktu sehat dan semasa hidupnya, semua ini akan menemuinya setelah dia meninggal dunia.” (HR. Ibnu Majah dan Baihaqi).
Masjid adalah tempat yang paling Allah senangi di muka bumi ini. Maka sebagaimana Allah amat mencintai masjid, maka sudah barang tentu Allah amat ridho dengan hambaNya yang bermurah hati menyisihkan harta atau jerih payahnya, untuk membangun tempat yang paling disenangi oleh Rabbul’aalamin tersebut.
Bahkan Allah menjadikan perbuatan membangun masjid, sebagai tanda keimanan. Allah SWT berfirman, “Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk” (QS. At Taubah: 18). Termasuk dalam memakmurkan rumah Allah, adalah dengan membangunnya.
Ada dua macam memakmurkan masjid; konkrit dan abstrak. Konkritnya adalah dengan membangun masjid atau merawatnya setelah selesai pembangunan (berkaitan dengan fisik). Kemudian abstraknya adalah, memakmurkan masjid dengan amalan-amalan shalih, seperti shalat berjamaah, i’tikaf, menggunakan masjid untuk majelis-majelis ilmu, membaca Al-Quran dan sebagainya.
Siapa yang tidak tergiur dengan rumah di surga. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barangsiapa yang membangun masjid (karena mengharap wajah Allah), Allah akan membangunkan bangunan yang semisalnya di surga.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Bila membangun rumah di dunia, butuh dana ratusan juta bahkan milyaran. Memakan waktu berbulan-bulan. Hanya untuk membangun rumah sementara, yang tak lama akan ditinggalkan. Anda juga harus menyediakan material yang berat dan mengupah tukang. Maka untuk mendapatkan rumah di surga, yang tak terbayang nikmat dan mewahnya, Anda hanya cukup dengan ikut andil dalam membangun masjid di dunia.Membangun masjid ada dua macam cara, yakni yang pertama membangun langsung dengan tangannya sendiri atau tenaganya. Yang kedua, membangun dengan hartanya, yakni dengan mendermakan hartanya untuk membangun masjid.Orang yang menempuh dua cara ini, masuk dalam keutamaan yang disebut dalam hadits di atas.Artinya sekecil apapun andil Anda; yakni berupa harta maupun tenaga (suka rela) dalam membangun masjid, Anda akan mendapatkan ganjaran ini.
Makna lainnya adalah, untuk menerangkan tentang orang-orang yang patungan dalam pembangunan masjid. Sekalipun orang itu patungan, dan yang ia mampu hanya tak seberapa, maka ia tetap mendapatkan ganjaran yang disebutkan dalam hadis.Lihatlah betapa maha pemurahnya Allah SWT, kepada hambaNya yang beramal shalih.
Meski tak seberapa andilnya dalam membangun masjid, namun Allah tidak menyiakannya. Yang dilihat adalah tulus niatnya untuk berbuat baik, meski nominal uang yang ia mampu untuk didermakan tak seberapa. Allahua’lam bis showab.
Dalam kesempatan yang baik ini kami mengajak seluruh masyarakat di Kampung Tajur, Desa Pamegarsari, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor Provinsi – Jawa Barat. Khususnya dan seluruh lapisan masyarakat baik pengusaha, Akademisi, pedagang, Kalangan pemerintah baik Pemerintah Pusat MaupunPemerintah Daerah, Para Anggota Dewan Jawa Barat maupun Kabupaten Bogor. Ketua DKM Masjid An Nur Drs. Sutardi Arifin,M.PdI, Ketua Panitia Drs. H. M.Sodikin, Ketua RW. 04 Bapak Sugianto dan Kepala Desa Pamegarsari Bapak Dian Iskandar, SE. juga ketua RT. lokasi pembangunan Bapak Iyan Sofyan dan seluruh ketua RT di RW 04 mengajak para Dermawan untuk dapat membantu pembangunan Masjid AN NUR yang membutuhkan biaya estimasi sekitar 2 Milyar sementara dana modal awal sekitar 200 juta yang diperoleh dari masyarakat, jadi kami sangat membutuhkan bantuanya untuk yang berupa uang bisa langsung ke Rek. 0111573085100 Bank BJB Jawa Barat dan Banten Atas Nama DKM Masjid Jawi AN NUR kampung Tajur, RT. 007, RW. 004 Pamegarsari, parung bogor dan bisa juga dengan membantu bahan material baik berupa semen, pasir atau apapun yang dibutuhkan untuk pembangunan.
“Harapan kami pembangunan segera terwujud dan partisipasi Pemerintah baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Kabupaten Bogor dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat sangat kami Harapkan,” ungkap Ketua DKM dan ketua panitia. (JSRW)