
Bogor, aspirasipublik.com – Berlarutnya pencemaran limbah berbahaya ke Sungai Cileungsi hingga saat ini Pemerintah Kabupaten Bogor belum menemukan solusi untuk mengatasinya hingga berdampak ke daerah kali kota bekasi. Membuat warga khususnya di tiga Desa di Kecamatan Gunungputri sebanyak 20 orang melakukan aksi damai unjuk rasa di depan kantor Dinas Lingkungan Hidup, Kamis (13/9/2018).
Aksi unjuk rasa atau demo di kantor DLH kabupaten bogor tersebut mengatasnamakan Srikandi Sayang Sungai (S3) Cileungsi, yang notabennya merupakan ibu-ibu warga perumahan Villa Nusa Indah 1, 2, 3 dan 5 hingga warga perum Bumi Mutiara dan Kota Wisata.
Protesnya warganya tersebut lantaran bau dari sungai cileungsi begitu menyengat yang berasal dari pembuangan limbah pabrik industri di sepanjang Sungai Cileungsi.
Kordinator Lapangan S3, Septiana, SH, dalam keterangan persnya mengatakan komunitas S3 ini yang merupakan para ibu rumah tangga warga sekitaran sungai cileungsi merasakan sendiri kerusakan yang terjadi akibat pencemaran sungai. “Saya nyatakan semua itu di duga keras disebabkan oleh limbah dari pabrik-pabrik yang ada di sepanjang sungai cileungsi, mulai dari jembatan wika. Karna warna air sungai mulai menghitam di jembatan tersebut,” terangnya.
“Air maupun udara sudah jauh dari standar kelayakan akan kebutuhan hidup sehat, air sungai sudah tercemar berat hingga mengakibatkan berwarna hitam pekat dan bau menyengat,” kata Septiana kepada awak media.
Masih kata Septiana, menyikapi hasil tes laboratorium yang memeriksa air sungai cileungsi yang sudah keluar, dan berkesimpulan sungai cileungsi sudah tercemar berat, maka S3 berinisiatif melakukan aksi damai unjuk rasa ke kantor DLH. “Tadi saya di terima oleh Kepala DLH setempat di ruang rapatnya. Kata kadis sendiri akan menindaklanjuti laporan ini,” imbuhnya.
Diketahui, sebelumnya media Sosial (Medsos) yang sedang ramai memperbincangkan soal aliran Sungai Cileungsi yang airnya berubah warna menjadi hitam, serta mengeluarkan aroma yang tak sedap, menghebohkan masyarakat Gunungputri dan Cileungsi, viralnya kejadian ini membuat Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C) melaporkan kondisi Sungai Cileungsi ini pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)
Menghitamnya aliran sungai Cileungsi di musim kemarau ini, Warga Perumahan Villa Nusa Indah 5, RW 13, Desa Ciangsana, Kecamatan Gunungputri, banyak yang mengeluhkan mual-mual, dan sesak nafas lantaran menghirup aroma dari air sungai tersebut. Belum lama ini pihaknya melakukan susur Sungai yang dimulai dari pos pantau KP2C yang berada persis di dekat perusahaan Wika, kondisi air sungai masih bersih.
Beberapa waktu lalu pihaknya lakukan susur sungai cileungsi dari jembatan wika satu kilometer ke hilir, tepatnya di Kampung Bojong, Desa Cicadas, Kecamatan Gunungputri, airnya sudah mulai berubah warna coklat kehitaman.
Susur sungai yang dilakukan oleh timnya terhenti, karena, dikejutkan oleh sebuah pipa berdiameter 70 sentimeter yang tertanam ditengah-tengah sungai. Pipa tersebut mengeluarkan limbah, dan merubah warna sungai menjadi hitam. Diduga, pipa yang mengalirkan limbah ke Sungai Cileungsi ini milik salah satu perusahaan yang berada tak jauh dari Sungai Cileungsi. (ria)