
Jatinangor, aspirasipublik.com – Kamis, 21 Agustus 2025, Pukul 14.00 WIB sampai pukul 17.00 Bertempat di Gedung Balairung Rudini IPDN Kampus Jatinangor Jl. Ir. Soekarno Km. 20 Jatinangor, Sumedang – Jawa Barat, Prof. Dr. Andi Pitono, S.Sos., M.Si. Dikukuhkan menjadi Guru Besar dalam bidang Ilmu Administrasi Publik IPDN Dalam Sidang Terbuka Senat yang Dipimpin Rektor IPDN Bapak Dr. Halilul Khairi M.Si.yang didampingi sekertaris senat Dan Seluruh Wakil Rektor Serta seluruh anggota komisi guru besar IPDN (anggota senat) dan Turut hadir menyaksikan kegiatan ini Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendiktisaintek; Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri;,Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat;,Kepala Biro Sumber Daya Manusia Kemendagri;,Rektor Universitas IKOPIN;,Rektor Universitas Padjajaran;,Rektor Universitas Al Masoem;,Rektor ITB;,Rektor STIA LAN RI;,Sekretaris Daerah Kabupaten Lampung Timur;,. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur; dan seluruh Praja IPDN serta Kelurga tercinta.

Berikut ini adalah Petikan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor: 00443/Kep/Aa/15001/25 Tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa Presiden Republik Indonesia Memberikan Kenaikan Pangkat Setingkat Lebih Tinggi, Kepada Nomor Urut Bapak Prof. Dr. Andi Pitono, S.Sos, M.Si, Nip 197001091991011001, Dosen Profesor, Pegawai Negeri Sipil Pada Kementerian Dalam Negeri Dari Pembina Tingkat I (Iv/B) Menjadi Pembina Utama Muda (Iv/C), Terhitung Mulai Tanggal 01 Agustus 2025. Pertimbangan Teknis Kepala Bkn Nomor Aa-12008000005 Tanggal 01 Juli 2025.yang ditandatangani oleh Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, S.H., M.H. atas nama Presiden Republik Indonesia Kepala Badan Kepegawaian Negara.
Prof. Dr. Andi Pitono, S.Sos., M.Si. Dalam Orasi Ilmiahnya dengan tema “Model Trustworthy Leadership dalam Membangun Kebijakan Publik yang Partisipatif dan Berpihak pada Masyarakat (Trust, Etika, Digital & Inovasi), “pada hari yang berbahagia ini, saya diberikan kesempatan untuk menyampaikan orasi ilmiah dalam rangka pengukuhan sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Administrasi Publik di kampus tercinta, Institut Pemerintahan Dalam Negeri. Saya menyadari bahwa pengukuhan ini bukan sekadar penghargaan atas capaian akademik, melainkan juga merupakan amanah dan tanggung jawab moral untuk terus mengembangkan ilmu, membangun tradisi akademik yang sehat, dan berkontribusi nyata terhadap kemajuan bangsa melalui dunia pendidikan.Sebagai bagian dari IPDN, sebuah institusi strategis di bawah Kementerian Dalam Negeri, saya merasa terhormat sekaligus bertanggung jawab untuk terus menyumbangkan pemikiran dan pengabdian saya, agar lulusan IPDN menjadi kader pemerintahan yang tidak hanya kompeten dalam teknokrasi, tetapi juga kuat dalam integritas dan etika pelayanan publik. Ilmu administrasi publik mengalami kemajuan pesat seiring dengan dinamika kehidupan yang terus berubah dan bertransformasi, menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi, globalisasi, serta memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin kritis dan holistik. Dalam era keterbukaan informasi, kemajuan digital, dan masyarakat yang semakin analitis, perkembangan administrasi publik memerlukan pemimpin yang tidak hanya ahli dalam hal teknis, tetapi juga terpercaya (trustworthy). Pemimpin yang terpercaya diharapkan bisa membentuk kebijakan publik yang bersifat kolaboratif, adil, dan berfokus pada pemenuhan kebutuhan masyarakat.

Perubahan dinamika masyarakat dapat dikategorikan menjadi perubahan struktural, fungsional, dan sosial budaya, yang tersebar di berbagai aspek kehidupan, meliputi bidang sosial, budaya, ekonomi, politik, dan administrasi. Perubahan ini memiliki dampak yang luas dan menyeluruh terhadap sistem, pola, serta gaya hidup masyarakat, terjadi dengan cepat dan berlangsung secara terus-menerus. Perubahan di era digital telah mendorong kemajuan yang sangat pesat, bahkan melampaui zamannya, sehingga masyarakat dituntut untuk memenuhi berbagai persyaratan yang diperlukan agar mampu bertahan dan beradaptasi dengan perubahan yang terjadi,Pemanfaatan teknologi digital dalam dinamika masyarakat oleh pemerintah merupakan respons terhadap tuntutan masyarakat yang sesuai dengan kebutuhan zaman dan kompleksitas permasalahan yang muncul. Dinamika publik merupakan fenomena yang kompleks, melibatkan interaksi antara kebijakan publik, partisipasi masyarakat, media sosial, korupsi, desentralisasi, dan inovasi. Untuk mewujudkan tata kelola yang baik, pemerintah perlu terus mendorong partisipasi aktif masyarakat, meningkatkan akuntabilitas, serta mengadopsi inovasi yang sesuai. Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan dinamika publik dapat mendukung terciptanya pembangunan yang lebih inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.
Rekomendasi dalam orasi ilmiah Prof. Dr. Andi Pitono, S.Sos., M.Si. sebagai berikut:1.Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama membangun tata kelola kolaboratif berbasis shared vision, menggeser pendekatan top-down menjadi kemitraan dinamis guna mewujudkan aspirasi kolektif dan memperkuat demokrasi.,2.Kepemimpinan yang terpercaya harus menuntut transparansi, akuntabilitas, dan konsistensi dimana kualitas hanya dapat berkembang ketika para pemimpin membuka saluran komunikasi yang transparan dan akuntabel bersama konstituen.,3.Warga negara harus berpartisipasi tidak hanya sebagai penerima kebijakan yang pasif tetapi sebagai kontributor aktif bagi dialog yang membentuk kebijakan tersebut. (Hubungan timbal balik ini memelihara rasa saling menghormati dan pengertian, melenyapkan hambatan ketidakpercayaan yang sering kali menghambat kemajuan. Ketika para pemimpin dan warga negara berbagi visi yang jelas dan bersama, mereka menjadi selaras tidak hanya dalam tujuan tetapi juga dalam tindakan, menempa jalan yang bersatu ke depan.).,4.Visi terintegrasi harus memberdayakan masyarakat untuk mengatasi tantangan sosial yang kompleks dengan ketahanan dan inovasi. (Pemimpin yang memahami dan mengintegrasikan kebutuhan dan harapan konstituen mereka dapat menyusun kebijakan yang efektif dan adil. Pada gilirannya, warga negara yang melihat suara mereka tercermin dalam tata kelola cenderung lebih terlibat, mendukung inisiatif, dan meminta pertanggungjawaban pemimpin mereka. Sinergi ini menciptakan siklus kepercayaan dan kolaborasi yang berkelanjutan yang memperkuat tatanan masyarakat.)

Pada akhirnya saat membayangkan masa depan tata kelola pemerintahan, prioritas terhadap pembangunan sebagai jembatan kepercayaan melalui visi bersama perlu dilakukan. Selanjutnya kepemimpinan bukan hanya tentang menggunakan kekuasaan, tetapi tentang membina kemitraan, empati, dan tujuan kolektif. Hanya melalui hubungan yang harmonis ini pemimpin dapat benar-benar mewujudkan pemerintahan yang bertindak dengan integritas dan warga negara yang diberdayakan untuk membentuk nasib negara mereka sendiri, dengan bersama-sama menciptakan masyarakat yang lebih adil dan berkembang untuk generasi mendatang sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan dinamika yang ada saat ini.
Berikut adalah sambutan Rektor IPDN Bapak Dr. Haliliul Khairi, M.Si.dalam dalam acara Sidang Senat Terbuka dengan agenda pokok Pengukuhan Profesor/Guru Besar IPDN pada hari ini.Ungkapnya “ Pada kesempatan yang berbahagia ini, mewakili Pimpinan dan Civitas Akademika IPDN, Saya menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi serta ucapan selamat kepada Profesor/Guru Besar IPDN yang dikukuhkan pada hari ini, yaitu Bapak Prof. Dr. Andi Pitono, M.Si dalam Bidang Ilmu Administrasi Publik. Jabatan Akademik Profesor/Guru Besar adalah Jabatan Akademik tertinggi di lingkungan Pendidikan Tinggi dan merupakan Jabatan Prestisius dan Bergengsi yang dicita- citakan oleh setiap Dosen. Acara Pengukuhan hari ini, sekaligus membuktikan bahwa Bapak Prof. Dr. Andi Pitono, M.Si, oleh Kementerian yang mempunyai kewenangan di bidang urusan pendidikan tinggi, dinyatakan layak untuk ditingkatkan Jabatan Akademiknya menjadi Profesor/Guru Besar dalam bidang Ilmu Administrasi Publik sesuai dengan standar penilaian. Saat ini jumlah Profesor/Guru Besar IPDN bertambah mencapai jumlah 19 orang (6,96%) dari jumlah Dosen IPDN sebanyak 273 orang. Hal ini patut kita syukuri bahwa IPDN saat ini bertambah lagi jumlah Profesor/Guru Besar dalam bidang ilmu yang dikembangkan di IPDN. Pencapaian jabatan akademik tertinggi Profesor/Guru Besar adalah prestasi yang tidak mudah dicapai dalam dunia perguruan tinggi, karena proses penilaian harus memenuhi keseluruhan aspek Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu aspek pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sesuai bidang ilmu yang ditekuni Dosen secara mandiri untuk memperoleh Angka Kredit yang memadai sebagaimana dipersyaratkan oleh peraturan perundang-undangan bidang pendidikan tinggi. Dalam hal untuk memperoleh bobot nilai tinggi, Dosen harus dapat mempublikasikan hasil penelitiannya di media Jurnal yang bereputasi internasional. Proses publikasi ini tidak mudah, dan membutuhkan kualitas materi jurnal sesuai dengan bidang ilmu yang memenuhi standar kelayakan ilmiah untuk dipublikasikan, serta biaya publikasi yang tidak kecil.

Berdasarkan data PD-Dikti Semester Ganjil Tahun Akademik 2025/2026 bahwa jumlah Dosen Perguruan Tinggi di Indonesia sebanyak 247.059 Dosen dengan klasifikasi Jabatan Akademik terdiri dari : Asisten Ahli :86.540 atau 35%.,Lektor :116.724 atau47%., Lektor Kepala :32.744 atau 13%.,- Profesor/Guru Besar : 11.051 atau 5%. Pemerintah perlu melakukan terobosan untuk percepatan peningkatan Jabatan Akademik Dosen Perguruan Tinggi. Dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir, praktis IPDN telah memenuhi keseluruhan SN-Dikti dan Standar Penjaminan Mutu yang dipersyaratkan dalam Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi. Hasil kerja keras ini, telah menjadikan IPDN meraih Akreditasi Unggul.
Dalam suasana dan semangat penyelenggaraan pemerintahan di bawah kepemimpinan Bapak Presiden Prabowo Subianto dan Bapak Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dan dengan arahan Bapak Menteri Dalam Negeri Bapak Tito Karnavian, IPDN diharapkan dapat berperan aktif dalam merumuskan konsep-konsep tatakelola penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan efektif sesuai dengan spirit Asta Cita untuk percepatan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam kerangka mendukung keberhasilan implementasi Asta Cita, walaupun dalam kondisi keterbatasan anggaran, secara akademik IPDN dituntut untuk melakukan pembaharuan kurikulum dan materi pembelajaran, pedoman akademik, ruang lingkup penelitian, dan program pengabdian kepada masyarakat, sebagai penjabaran operasional dari Asta Cita. Akhirnya, Kami mengucapkan Selamat kepada Bapak Prof. Dr. Andi Pitono, M.Si yang telah dikukuhkan sebagai Profesor/Guru Besar IPDN, semoga dapat memberikan manfaat bagi kemajuan IPDN dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang ilmu administrasi publik dan ilmu pemerintahan.

Selesai sambutan ditutup dengan foto bersama dan memberikan ucapan selamat kepada Bapak Prof. Dr. Andi Pitono, S.Sos., M.Si. Kami keluarga besar media Aspirasi Publik Pimpinan Redaksi Oberlian Sinaga, S.H. SE. M.M. yang sekarang sedang menjadi Mahasiswa Doktoral IPDN dan Dr. Joko Susilo Raharjo Watimena, S.PdI.M.M. Alumni Doktor IPDN, Wartawan Media Aspirasi Publik Mengucapkan Selamat atas Pengukuhan Bapak Prof. Dr. Andi Pitono, S.Sos., M.Si. Semoga ilmunya dan orasinya hari ini akan dapat menjawab tantangan pemerintahan Kedepan dan Ilmunya bermanfaat untuk Kesejahteraan Bangsa Indonesia serta para generasi muda. (Oberlian sinaga @ JSR Watimena)




