
Jakarta, aspirasipublik.com – Yayasan Del berdiri sejak 30 Agustus 2001 dengan Visi: “Selangkah lebih depan dalam bidang sumber daya manusia untuk menjalankan berbagai kegiatan di bidang teknologi, sosial dan kemanusiaan tanpa membedakan status maupun golongan” dan Misi: “Mengoptimalkan sumber daya manusia sehingga kelak dapat menjadi manusia yang berguna bagi bangsa dan negara. Motto Yayasan Del “3M” MARTUHAN, MARROHA, MARBISUK. Selama 18 tahun ini Yayasan Del sudah menyelenggarakan proses pendidikan seperti: Institut Teknologi Del, SMA Unggul Del, Sekolah NOAH, Rumah Faye dan stasiun Radio Del.

Sabtu, 26 Oktober 2019 bertempat di Samisara Grand Ballroom Sopo Del Office & Lifestyle Towers, Jakarta Selatan, Ibu Devi Pandjaitan dalam sambutan-nya, Yayasan Del salah satu Visinya adalah untuk membentuk SDM Indonesia melalui pendidikan ingin berkontribusi dalam dunia paduan suara. Berawal dari keinginan untuk mendukung program pemerintah dalam menanggulangi sampah maka dalam acara ini, Yayasan Del mengadakan Kompetisi Paduan Suara Anak mengambil tema “Senandung untuk Bumi” dengan tujuan agar anak-anak Indonesia sebagai penerus bangsa dapat menjadi bagian dari gerakan anti sampah serta kerinduan akan lingkungan yang sehat dan indah. Melalui kompetisi paduan suara anak Yayasan Del, anak-anak diharapkan dapat belajar banyak. Selain melatih karakter mereka dalam bekerjasama dengan anggota tim vokal, merekapun tergerak untuk memulai peduli terhadap lingkungan melalui lagu wajib yang mereka pelajari dan mereka bawakan, ucap founder sekaligus pembina Yayasan Del tersebut.
Yayasan Del menampilkan 31 kelompok vokal yang dibagi menjadi 2 kelompok kategori, yaitu kategori Children’s Choir dengan lagu wajib berjudul “Laut Indah Tanpa Sampah” diciptakan khusus untuk acara ini oleh Arnoldus Isaak Apituley, menceritakan tentang keindahan lautan Indonesia yang memiliki potensi wisata yang luar biasa namun tak terjaga dengan baik karena adanya pencemaran lingkungan dan kategori Folklore dengan lagu wajib berjudul “O Tano Batak” ujar Ibu Intan Simanjuntak, Ketua Panitia dari Kompetisi Paduan Suara Anak “Senandung Untuk Bumi”. Masing – masing peserta telah mempersiap-kan waktu kurang lebih 4 (empat) bulan untuk mengikuti kompetisi ini,” tambahnya. Ibu Aida Swenson sebagai Ketua Juri,

Gereja HKBP Suprapto mengirimkan Paduan Suara Anak Sekolah Minggu dalam 2 kategori antara lain: 1). Kategori Children Choir membawakan 2 Lagu : • Laut Indah Tanpa Sampah (Cipt. Arnoldus Isaak Apituley) • For Unto Us (Cipt. G.F. Handel) dengan Conductor Budianto Hutapea berhasil mendapatkan Juara 2 (dua) dengan nilai 83,28. 2). PSASM HKBP Suprapto pada Kategori Folklore membawakan 2 Lagu : • O Tano Batak (Tradisional Sumatra Utara, Cipt. Sidik Sitompul (S. Dis), Arr. G. Soumokil) • Anakku Naburju (Cipt. Drs. Soaloon Simatupang, Arr. Marthin Tupanno) dengan Conductor Budianto Hutapea berhasil mendapatkan Juara 2 (dua) dengan nilai 83,10.
Di akhir press conference, Ibu Devi Panjaitan pun menambahkan bahwa rasa cinta pada lingkungan haruslah ditumbuhkan sejak dini. Untuk itulah tema “Senandung Untuk Bumi” kali ini dirasa sangat cocok untuk mendidik generasi muda agar menjaga lingkungan kita karena Indonesia memiliki potensi wisata yang sangat besar.
”Kompetisi serupa akan menjadi agenda tahunan Yayasan Del dan diharapkan Yayasan Del dapat terus memberi sumbangsihnya terhadap perkembangan karakter anak bangsa,” tutup Devi Panjaitan. (EHS)