SDN 3 NUNUK Kabupaten Indramayu, Perlu Perhatian Pemerintah Dalam Bidang Pembangunan Ruang Kelas Baru

Indramayu, aspirasipublik.com – Salah satu aspek yang seharusnya mendapat perhatian utama oleh setiap pengelola pendidikan adalah mengenai fasilitas pendidikan. Sarana pendidikan umumnya mencakup semua fasilitas yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, seperti: Gedung, ruangan belajar atau kelas, alat-alat atau media pendidikan, meja, kursi, dan sebagainya. Sedangkan yang dimaksud dengan fasilitas/prasarana adalah yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan, seperti: halaman, kebun atau taman sekolah, maupun jalan menuju ke sekolah.

Fasilitas pendidikan pada dasarnya dapat dikelompokkan dalam empat kelompok yaitu tanah, bangunan, perlengkapan, dan perabot sekolah (site, building, equipment, and furniture). Agar semua fasilitas tersebut memberikan kontribusi yang berarti pada jalannya proses pendidikan, hendaknya dikelola dengan baik. Manajemen yang dimaksud meliputi: (1) Perencanaan, (2) Pengadaan, (3) Inventarisasi, (4) Penyimpanan, (5) Penataan, (6) Penggunaan, (7) Pemeliharaan, dan (8) Penghapusan.

Jadi, secara umum sarana dan prasarana adalah alat penunjang keberhasilan suatu proses upaya yang dilakukan di dalam pelayanan publik, karena apabila kedua hal ini tidak tersedia maka semua kegiatan yang dilakukan tidak akan dapat mencapai hasil yang diharapkan sesuai dengan rencana.

Pendidikan merupakan jembatan suatu negara untuk mencapai kesuksesan. Pendidikan yang berkualitas membuat suatu negara menjadi negara yang maju. Salah satu penyebab rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia adalah buruknya infrastruktur sekolah yang ada. Padahal infrastruktur sekolah merupakan salah satu hal penting dalam menciptakan pendidikan yang berkualitas.

Seperti yang terjadi di SDN 3 Nunuk, Kecamatan Lelea, Kabupaten Idramayu ini, Selain telah berusia tua, kondisi gedung juga mengalami kerusakan, bahkan beberapa ruangan yang ada tidak lagi dapat digunakan untuk proses belajar mengajar. Adapun murid yang mengikuti proses belajar di sekolah ini mencapai 209 siswa sehingga Saroni, S.Pd. selaku kepala sekolah ini mengalami kendala dalam melakukan proses belajar mengajar.

Meubelair juga disekolahan ini hampir keseluruhannya sudah tidak layak digunakan, dan masih terdapat kekurangan disana sini, seperti  kursi masih kurang 70 buah, meja masih kurang 30 buah, hal ini sangat menyulitkan bagi guru untuk melakukan proses belajar mengajar.

Saroni, S. Pd. Saat ditemui di SDN 3 Nunuk mengatakan “sekolah ini, butuh perhatian pemerintah, karena untuk infrastruktur yang menggunakan biaya yang besar tidak akan mampu dibiayai dari dana BOS. Sedangkan kondisinya sudah sangat memprihatinkan, hal ini sangat perlu karena menyangkut proses belajar-mengajar” ucapnya.

Salah satu orang tua siswa Asep mengatakan sangat berharap kepada pemerintahan setempat terutama dinas pendidikan kabupaten indramayu memberikan fasilitas kepada sekolahan ini, dengan harapan anak-anak kita yang ada disekolah ini dapat dengan nyaman belajar. Sehingga mendapatkan hasil yang baik. (Edi/Supardi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *