
Nias, aspirasipublik.com – Ratusan mahasiswa IKIP Gunungsitoli menggelar unjukrasa menolak mekanisme pemilihan Rektor IKIP Gunungsitoli yang dinilai cacat prosedural dan tidak sesuai dengan Statuta IKIP Gunungsitoli.
Mahasiswa IKIP Gunungsitoli merasa kesal dengan menyegel ruang Rektor tak menginginkan dosen dan pegawai memasuki area kampus, Rabu (15/09/2021).
Penetapan Adieli Laoli sebagai rektor baru ditolak keras oleh mahasiswa karena dinilai cacat prosedural dan sangat mencederai nilai – nilai demokrasi. Padahal sebelum penetapan rektor baru ada dua nama yang diajukan sebagai calon rektor yakni Adieli Laoli dan Anugerah Tatema Harefa. Sementara, pihak Yaperti melakukan pemilihan secara sepihak dengan dalil tidak terpenuhinya persyaratan statuta IKIP Gunungsitoli.
“Krisman Zendato selaku Wakil Ketua BEM IKIP Gunungsitoli menyampaikan bahwa kami dari mahasiswa tidak menerima hasil keputusan sepihak Yaperti karena sangat mencederai nilai – nilai demokrasi dan meruntuhkan marwah institusi pendidikan”.
Koordinator Bidang Aspirasi dan Advokasi HMPS Prodi Bahasa Inggris Herman Zai menegaskan aksi ini ekspresi kekesalan dan keprihatinan mahasiswa atas tindakan sepihak Yaperti.
Untuk itu, pihak senat harus mendengarkan dan mengakomodir aspirasi mahasiswa, jika tidak aksi besar – besaran akan terus dilakukan, ujar Herman Zai. (EZL)