
Mataram, aspirasipublik.com – Mataram 8 juli tahun 2022 Dr. Raden TGH. L. Pattimura Farhan, M.HI. Putra dari pasangan Ustaz L. Muchsin bin Syekh TGH. Abdul Hafidz Sulaiman dan Hj. Baiq Fatmah, seorang gadis cantik asal Sakra Lombok Timur raih gelar Doktor di UIN Mataram Dengan Predikat Cumlaude dan mendapat dua penghargaan sekaligus yaitu Lulusan terbaik utama Doktor dan lulusan terbaik program studi.
Lahir di Kediri pada 1977 di tengah keluarga bangsawan religius dan sebagai cucu dari ulama besar yang pernah menjadi anggota Konstituante bersama Maulana Syekh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid Pancor (perwakilan dari Sunda Kecil), sedikit banyak telah membentuk pribadi Dr. Raden TGH. L. Pattimura Farhan, M.HI.sejak belia. dengan sematan nama seorang Pahlawan Nasional asal Huwaloy Maluku ini, rupanya tidak latah dan tak mau lalai, dengan segala kebesaran pendahulunya, sehingga menunggu “emas” jatuh dari langit. Tapi, sejak kecil ia telah terbiasa dilatih berjuang bila ingin memperoleh sesuatu yang berharga dan bermakna.
“Saya tak akan dikasih uang sama Ninikda, kecuali setelah saya menghafal ayat-ayat pendek atau mau disimak mengaji.” Kenang Dr. Raden TGH. L. Pattimura Farhan, M.HI. satu ketika dalam pidatonya di Pondok Pesantren Selaparang.
Tempaan demi tempaan dari Sang ayah yang disiplin dan ibunya yang salehah, serta dalam pantauan Sang Kakek yang alim nan saleh, maka pendidikan, keahlian, kecerdasan dan karakternya terbentuk dan mewujud dalam perjalanan hidupnya.
Sebagai keluarga religius, Dr. Raden TGH. L. Pattimura Farhan, M.HI. belajar mengaji Alquran sudah dimulainya sebelum masuk Sekolah Dasar (SD) dan khatam saat masih kanak-kanak.
Masuk pendidikan formal di SDN 1 Kediri, lanjut di MTs. Islam Selaparang dan sekolah setingkat MA di Ash-Shiddiqiyah Jakarta. Sepanjang tingkatan-tingkatan jenjang ini beliau selalu menjadi juara, baik di kelas ataupun pada saat pentas perlombaan pidato. Padahal ia juga sibuk dan aktif berorganisasi.
Dr. Raden TGH. L. Pattimura Farhan, M.HI. yang saya kenal selama di Ash-Shiddiqiyah adalah sosok yang santun, peduli, sederhana dan amanah, sehingga beliau dicintai teman dan disayangi Kiyai. Nilai akademik beliau selalu terbaik. Sering mengikuti lomba di internal Pondok Pesantren atau setingkat Jakarta. Beliau juga masuk menjadi pengurus persatuan santri Ash-Shiddiqiyah.” Demikian persaksian Ust. Muhammad Husni (Da’i).

Menjadi sosok berprestasi terus terawat dalam rekam jejak pendidikan Wakil Komisioner BAZNAS NTB ini. Saat menempuh pendidikan pasca sarjana (S2) di UIN Mataram ia juga menjadi mahasiswa terbaik, setelah mempertahankan tesisnya dengan judul, “Doktrin Politik Syiah dan Sunni: Pengaruhnya kepada Hukum Keluarga.”
Prestasi itu terwujud pula di puncak karir akademik Dr. Raden TGH. L. Pattimura Farhan, M.HI.Beliau menempuh studi doktoral di Universitas yang sama dalam masa yang sangat singkat dan tercepat, dengan nilai paling tinggi dan predikat Cumlaode. dan mendapat dua penghargaan sekaligus yaitu Lulusan terbaik utama Doktor dan lulusan terbaik prog studi.
Subhanallah, sedemikian gemilang prestasi akademik Dr. Raden TGH. L. Pattimura Farhan, M.HI. namun sama sekali tidak diterima tanpa perjuangan yang tiada henti dan ujian menghampiri.Saat penulisan disertasi dengan sekian kesibukannya mengumpulkan data dan bertemu para narasumber, termasuk untuk bertemu Direktur Pasca Sarjana UIN Mataram, Prof. Dr. TGH. Pahrurrozi Dahlan, MA, beliau harus tempuh tengah malam buta. Semua dijalaninya dengan tekun nan sabar.

Sepanjang proses penulisan dan menjelang Ujian Tertutup dan Terbuka Disertasi untuk memperoleh gelar doktoral itu, Dr. Raden TGH. L. Pattimura Farhan, M.HI. harus berjibaku dengan ujian beruntun. Mamiqda HL. Husain Abdul Hafidz (mertua) sakit dan keluar-masuk RUmah Sakit Umum Daerah (RSUD) NTB dan sekian kali kritis.
Sang mertua belum menampakkan tanda-tanda pulih, Miq Tuan Patti ditindih lagi dengan ujian, bahwa Sang Guru Raden TGH. L. Mahsun Abdul Hafidz (kakak ayahnya) sakit pula dan harus Rawat Inap Rumah Sakit Patut Patuh Patju (RSP3) Gerung. Miq Tuan Sun pun sekian kali mengalami koma sampai akhirnya menghembuskan napas terakhir.
Ya Allah. Sepertinya Tuhan Yang Mahakuasa “belum merasa cukup” menguji Sang Kekasih-Nya ini dengan rentetan ujian, ibu kandung Miq Tuan Patti sendiri yang punya giliran sakit. Wajib Rawat Inap di RSP3 di Gerung. Yang membuat saya sempat, khawatir kamar yang ditempat Emaknya ini adalah kamar Miq Tuan Sun. Pikiran mulai tak terkendali.
Namun, alhamdulillah kehidupan memiliki ritme dan potret yang khas. Dr. Raden TGH. L. Pattimura Farhan, M.HI. dengan izin-Nya tetap tegar dan sabar. Bahkan, beliau dengan sadar mengatakan, “Ada sedih di sela-sela bahagia. Ada bahagia di sela-sela sedih. Demikianlah kehidupan diperjalankan.”
Alhamdulillah. Buah ujian itu luar biasa. Sampai saya masih kesulitan mencari padanan kata atau kalimat yang sepadan untuk mewakili rasa bahagia dan haru, saat melihat hasil yudisium doktoral (8-7-2022 M.) Dr. Raden TGH. L. Pattimura Farhan, M.HI. dengan predikat Cumlaude. Terlebih, karena hanya beliau yang memperoleh nilai segemilang itu dari seangkatannya. Sungguh, pada terpotret keuletan dan kesungguhan.

Tahaddus binikmatillah. Ternyata, Dr. Raden TGH. L. Pattimura Farhan, M.HI. tidak hanya memiliki kemampuan dan kecerdasan akademik, tapi sebagai politisi pun tak kalah gemilang dalam berprestasi. betapa beliau saat menjadi anggota DPRD Kabupaten Lombok Barat ia menjadi anggota dewan teladan dan berprestasi.
Saat berkhidmat sebagai wakil rakyat di DPRD NTB pun semakin gemilang. Prestasi semakin cemerlang. Satu priode diamanahi, hanya beliau yang memiliki bakat dan kecepatan bisa mengusulkan enam rancangan Undang-undang dan menjadi Undang-Undang Daerah.
“Yang tertinggi membuat usulan inisiatif dari anggota itu (adalah) dari farksi PKS. Beliau mengajukan 6 inisiatif selama lima tahun ini. Anggotanya bernama TGH. L. Pattimura Farhan, sehingga kita pusing ke depan, kira-kira ada ndak yang seperti Pak Pattimura.” Demikian kekaguman Hj. Isvi Rupaida, SH Ketua DPRD NTB.
dengan segala kegemilangan prestasi yang diraih Dr. Raden TGH. L. Pattimura Farhan, M.HI.adalah setelah mengalami sepuhan ujian beruntun. Hanya orang diizinkan dan dipilih-Nya yang bisa menempuh puncak cahaya ilmu.
Ucapan selamat dari saya Dr Joko Susilo Raharjo Watimena ,S.PdI,MM.sahabat beliau wartawan Media Aspirasi Publik mengucapkan selamat atas gelar yang diraihnya semoga apa yang didapatkan dalam pemelajaran program Doktor dapat diamalkan di masyarakat dan menjadi orang yang taat kepada agama bangsa dan negara , untuk kebaikan sesama dan kesejahteraan masyarakat yang seluas-luasnya. (JSR Watimena)