Bogor, aspirasipublik.com – Tahlil bukan merupakan amalan wajib dalam Islam, namun seiring berjalannya waktu tahlilan atau tahlil menjadi sebuah tradisi yang mengakar di masyarakat.
Tahlil kemudian menjadi aktivitas yang rutin dilakukan setiap malam Jumat dan momen khusus seperti mengirim doa untuk keluarga yang sudah meninggal.
Kegiatan yang kemudian menjadi tradisi di masyarakat terutama NU ini juga memiliki banyak manfaat. di anataranya:
1. Sebagai pembiasaan diri untuk melafalkan kalimat tayyibah seperti lailaha illallah, subhanallah, dan astagfirullah.
2. Tahlilan yang dilakukan oleh masyarakat secara berjamaah bisa menjadi tempat untuk menjalin silaturahmi yang cukup baik di antara sesama manusia.
3. Sebagai sarana untuk berbakti kepada orang tua, kerabat, dan saudara karena dalam tahlil kita mendoakan mereka semua.
4. Sebagai saranah untuk bersedekah karena kita akan menjamu para jama’ah yang datang untuk melakukan tahlil dengan hidangan makanan dan minuman.
Namun tahlilan kali ini yang dilakukan adalah guna mengirimkan doa kepada Allah, SWT sebagai pengantar atas kepergiannya Almarhum Kapolsek Nanggung AKP. Achmad Budi Santoso, S.H., membuat seluruh jajaran polsek dan jajaran muspika maupun seluruh tokoh agama serta tokoh masyarakat merasa kehilangan seakan – akan kejadian ini hanya mimpi belaka bahkan ada salah satu tokoh agama mengatakan
“dia orang baik, dia itu polisi soleh,” ucapnya.
Sehingga pada kesempatan malam ini, kamis 5/1/2023. Seluruh jajaran polsek nanggung adakan tahlilan hari ke 6 meninggalnya kapolsek, dan secara bersama – sama berdatangan di antaranya camat nanggung bersama jajaran, danramil bersama jajaran, ketua apdesi, tokoh agama maupun tokoh masyarakat semuanya hadir untuk mengikuti tahlilan.
Semoga almarhum kapolsek di ampuni segala dosa – dosanya, diterima amal dan kebaikannya serta ditempatkan disisi Alloh, SWT. (Surya)
