
Foto: Tim Kesehatan melakukan pemeriksaan terhadap praja dan pegawai IPDN
Lombok Tengah, aspirasipublik.com – Sebagai bentuk tanggungjawab Pipinan IPDN kampus regional NTB ibu Direktur Dr. Ir. Hj. Sri Hartati, MP. berusaha melakukan kordinasi secara internal dan eksternal pada Pemda Provinsi NTB dan Kabupaten Lombok Tengah serta meminta bantuan untuk dilakukan pemeriksaan RapidTest kepada Praja IPDN dan sivitas akademika.

Hal ini penting dilakukan kordinasi cepat dimaksudkan agar pihak terkait dapat mengambil langkah prepentif dan sebagai langkah strategis pencegahan covid – 19 di Kampus IPDN. Selain itu juga untuk mendapatkan informasi sekaligus memastikan sivitas akademika IPDN dapat terhindar dan terdeteksi dari wabah penyebaran covid – 19 yang akhir-akhir ini semakin meluas melanda dunia dan bahkan di Indonesia sudah masuk semua wilayah provinsi, kabupaten/ Kota dan pedesaan. Wilayah NTB umumnya sudah mengalami peningkatan zona penyebarannya dan masuk kategori zona merah. Guna Menghindari Penyebaran ini, tentunya IPDN segera mengambil langkah sekaligus kordinasi untuk pelaksanaan pengendalian agar covid – 19 tidak masuk di kawasan lembaga IPDN.
Ternyata respon cepat serta dukungan dan bantuan Gubernur NTB melalui Sekda Provinsi Drs. HL Gita Ariadi, M.Si. selaku pelaksana gugus penanganan covid – 19 merespon dan mengatensi permintaan Direktur IPDN NTB untuk dibantu dilakukan pemeriksaan Rapid Test, mengingat IPDN sendiri tidak memiliki dana dan Anggaran untuk pemeriksaan Rapid Tes.
Pemda NTB dengan timnya menugaskan peneriksaan kepada sivitas IPDN termasuk praja dimana pelaksanaannya dibagi menjadi dua tahap, tahap Pertama telah dilaksanakan pada hari kamis, tanggal 30 April 2020 sebanyak 440 orang praja dan pengasuhnya. Kemudian tahap ke dua juga telah berhasil dilaksanakan pada hari selasa, tanggal 5 Mei 2020 kepada pegawai/ sivitas akademika dan anggota Pamdal sebanyak 120 orang sehingga secara keseluruhan sudah dilakukan pemeriksaan sampel darah Rapid Test sebanyak 560 orang civitas dan praja.
Berdasarkan hasil pemeriksaan Rapid Test dan PCR dan SWAB tersebut terdapat 2 (dua) orang pegawai IPDN positif dan sudah dilakukan karantina dan penanganan secara baik oleh pemda Kabupaten Lombok Tengah untuk pegawai yang asal Desa jago Kec. Praya dan satu orang pegawai yang berasal dari Desa kediri Lombok Barat kondisi kedua pegawai IPDN ini dalam keadaan baik dan sehat.

Untuk menghidari pandemi covid – 19 bagi aparat dan praja IPDN NTB yang lain, Direktur IPDN dan Jajarannya telah mengambil langkah cepat dan strategis diantaranya melakukan disinfektan ke semua wisma praja dan semua gedung sekretariat dan administrasi . Sejak Maret dan Mei sudah dilakukan penyemprotan secara berkala sebanyak 3 (tiga) kali, termasuk dilakukan penyemprotan Pogging untuk menyikapi cuaca dan musim hujan guna Pencegahan DBD (Demam Ber Darah) yang tidak luput dari perhatian kita, demikian juga pintu masuk gerbang IPDN diperketat dengan pengawasan dan pemeriksaan Anggota Pengamanan Dalam (Pamdal) bekerja 24 jam melakukan pengawasan secara bergiliran dilengkapi dengan alat disinfektan dan penyemprotan untuk setiap kendaraan pegawai yang masuk/keluar kampus IPDN dan juga para pegawai masuk kerja dan petugas menza yang mengantar bahan makanan praja ke posko praja termasuk barang-barang yang masuk ke IPDN tidak ada yang luput dari pengawasan pamdal.
Strategi berikutnya mewajibkan kepada sivitas memasuki kampus wajib memakai masker dan selalu taat dalam mengikuti petunjuk penerapan protokol kesehatan diantaranya Pysical distancing dalam bekerja dan mengontrol suhu tubuh pegawai yang masuk kerja secara rutin oleh petugas keamanan.

Selain itu juga pemberlakuan jaga jarak dengan ketat antara dosen, pegawai khususnya dengan praja diperketat dengan harapan dapat memastikan semua pegawai selain pengasuhan tidak boleh berinteraksi dengan praja selama tidak ada kepentingan lansung dalam pelayanan kepada praja. Hal ini dimaksud oleh Direktur untuk memastikan praja yang jumlahnya 393 orang yang berasal dari Aceh sampai Papua dalam kondisi yang sehat dan selama situasi pandemi covid – 19 semua praja tidak diperkenankan mudik, cuti lebaran bahkan dilarang keluar asrama dan kampus kecuali untuk kegiatan olahraga dikampus dan kegiatan pembinaan oleh pengasuhan dikawasan dalam IPDN.
Strategi jaga jarak dan pengetatan interaksi dengan praja diberlakukan oleh Direktur IPDN NTB agar dapat memastikan penjagaan dan pengawasan sirkulasi pegawai dan aktivitas di IPDN serta mendukung zona nyaman di kampus IPDN NTB, sehingga para orang tua praja, keluarga dan pemerintah daerah asal praja termasuk pimpinan IPDN pusat dalam pemantauannya yakin bahwa upaya dan ikhtiar melawan covid – 19 di IPDN NTB terkendali dan optimal dilakukan.
Bahkan untuk para dosen sudah diberlakukan Work From Home (WFH) dalam memberikan perkuliahan dengan metode daring, luring sudah diatur dan diberikan teknisnya oleh bagian akademik dalam rangka memaksimalkan pengajaran dan penugasan pada praja tanpa harus bertatap muka maupun berinteraksi lansung guna menghidari interaksi praja dengan pihak luar termasuk dosen dan pegawai dimana seluruhnya tinggal di luar kampus dan rentan serta rawan terkontaminasi dengan covid – 19 yang sampai saat ini makin mencemaskan.
“Hal ini terbukti bahwa ada 2 orang pegawai IPDN yang positif covid – 19 terkena dilingkungan tempat tinggalnya menjadi atensi pimpinan betapa rawannya pengaruh luar tersebut yang harus diantisipasi masuk ke IPDN.
Hal ini memacu kita semua kerja keras bersama sivitas akademika dan pimpinan di IPDN memberlakukan secara ketat protokol kesehatan di kawasan kampus IPDN agar tidak terkena pada praja khususnya dan semua sivitas akademika IPDN lainnya.” Ucap Direktur kepada awak media belum lama ini.

Dari langkah strategis yang dilakukan ini oleh Direktur mengharapkan kepada sivitas untuk dipatuhi secara penuh dan disiplin terutama pegawai dikalangan IPDN termasuk orang luar yang berkepentingan dengan lembaga IPDN. Atas kerja keras unsur pimpinan dan dukungan sivitas akademika termasuk Praja, para Pengasuh, Pelatih, para Dosen untuk maklum atas kebijakan yang diberlakukan di lembaga IPDN.
Juga Kepala bagian dan Unit kampus IPDN untuk sama-sama melaksanakan ketentuan yang diberlakukan, atas partisipasi dan dukungan semua pihak, Direktur IPDN dan wakil Direktur tak lupa menyampaikan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada Pemerintah Daerah Provinsi NTB serta Dinas Kesehatan dan Tim Gugus Pencegahan covid – 19 atas bantuan dan kerjasama dalam pelayanan pemeriksaan RapidTes pada sivitas akademika IPDN NTB yang sangat membantu dan bermanfaat.
Demikian juga sebagai ucapan terimakasih kepada Pemda Provinsi NTB oleh Rektor IPDN Dr. Hadi Prabowo,MM. memberikan penghargaan kepada Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah atas bantuan dan kerjasamanya dalam pemeriksaan Rapid Test pada praja IPDN dan civitasnya secara gratis.
Dalam penerimaan penghargaan tersebut pihak pemda NTB diwakili oleh Asisten II Dr. HL. M. Safii, MM. dan diserahkan oleh Direktur IPDN Kampus NTB Dr. Ir. Hj. Sri Hartati, MP. atas nama Rektor IPDN menyampaikan terima kasih atas bantuan dan dukungan bapak Gubernur NTB kepada IPDN dalam pemeriksaan Rapid Test yang sangat diperlukan, mengingat pembiayaannya cukup mahal dan pihak IPDN sendiri belum mampu laksanakan secara mandiri mengingat tidak tersedianya penganggarannya di DIPA IPDN. (Joko Susilo Raharjo)