
Mataram, aspirasipublik.com – Pemerintah Provinsi NTB saat ini tengah berikhtiar melakukan percepatan program unggulan dengan mengoptimalisasi peran teknologi, infomasi, dan komunikasi (TIK) berbasis infrastruktur dan jaringan telekomunikasi. Dalam waktu yang tidak lama lagi, program unggulan Revitalisasi Posyandu akan terintegrasi dengan aplikasi Sistem Informasi Posyandu (SIP) sehingga berbagai manfaat dan kemudahan akan di rasakan langsung oleh masyarakat NTB.
Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah saat memimpin rapat koordinasi Revitalisasi Posyandu, di Ruang Rapat Utama Setda NTB, Selasa (25/8).
“Sosialisasi dan bimtek bagi operator SIP Posyandu ini harus segera dilakukan dan efektif menjangkau semua desa” harap Ummi Rohmi sapaan akrab Wagub.
Menurut Wagub, data yang telah tersedia pada SIP Posyandu dapat diintegrasikan untuk mendukung berbagai program yang ada di kab/kota. Mulai dari bank sampah, program Keluarga Berkualitas, Keluarga Harapan (PKH) dan intervensi dalam penanganan isu-isu lain seperti gizi buruk, bencana alam, penyakit menular, dan kasus-kasus remaja.
“Impact atau dampak Posyandu Keluarga ini sangat besar pada masyarakat kalau dilakukan sesuai konsep. Bisa menjadi pusat informasi dan edukasi selain kesehatan sebagai fungsi utamanya” jelas Ketua DPRD Kabupaten Lombok Timur periode 2009—2013 tersebut.
Harapan Wagub, program revitalisasi posyandu yang difokuskan pada lingkungan dan Desa di seluruh NTB ini dapat didukung penuh oleh bupati dan walikota sampai kepala desa/ lingkungan, tentunya dengan bersinergi bersama pemerintah provinsi.
Sementara itu, Kepala Dinas Kominfotik Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi yang hadir pada rapat tersebut menjelaskan bahwa aplikasi SIP Posyandu saat ini dalam tahap sosialisasi dan pengisian data. Bekerjasama dengan pemerintah desa, telah ada 27 posyandu di Lombok Tengah yang siap menggunakan aplikasi berbasis web ini.
“Kita rencanakan dengan pola Training of Trainer (T.O.T). Pengenalan aplikasi ini di setiap desa bisa lebih cepat dengan mendatangkan perwakilan per kabupaten/ kota untuk diberikan bimtek ” jelas Gede
Program Revitalisasi Posyandu dengan jenis Posyandu Keluarga yang digalakkan di NTB, berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi NTB Bulan Juli 2020, mencapai 1.825 posyandu keluarga dari 7.379 posyandu. Meningkat 725 posyandu dari tahun lalu.
Dari data per kabupaten/ kota, Lombok Tengah yang memiliki 1.686 posyandu, baru 35 posyandu berstrata posyandu keluarga. Lombok Timur memiliki 1. 776 posyandu, 201 diantaranya adalah Posyandu Keluarga. Kota Mataram dengan 355 posyandu, 43 posyandu berstrata posyandu keluarga. Lombok Barat memiliki 933 posyandu, sejak 2019, 35 posyandu keluarga belum bertambah. Progres yang naik ditunjukkan Sumbawa dengan 732 posyandu kini memiliki 377 posyandu keluarga. Bertambah 311 sejak 2019 lalu. Begitu pula dengan Dompu dengan 437 posyandu bertambah394 posyandu keluarga dari 343 buah pada tahun lalu. Kabupaten Bima dengan 660 posyandu, memiliki 481 posyandu keluarga dari 352 buah sejak 2019 lalu. Lainnya, ada Lombok Utara dengan 406 posyandu, 72 diantaranya adalah posyandu keluarga dan kota Bima dengan 172 posyandu, 79 buah telah menjadi posyandu keluarga serta kabupaten Sumbawa Barat yang memiliki 222 posyandu, baru 35 buah yang telah berstrata posyandu keluarga.
Rapat koordinasi tersebut juga dihadiri Asisten I Setda NTB, Karo Kesra dan Karo Humas Protokol Provinsi NTB. Hendra Kusumawati)