
Rektor Universitas Pramita Indonesia, Dr. Zalzulifa, M.Pd dalam kuliah webinar dengan mahasiswa Magister Ilmu Pemerintahan melakukan praktik simulasi platform digital inkubator bisnis IBUPANDU. Sebuah aplikasi bisnis digital hasil inisiasi karya reka mandiri ini dibantu pengembangannya oleh CV. Manajemen Cerdas yang dipimpin oleh Adriyanto yang berdomisili di Bandung.
Dalam sesi diskusi kedua narasumber menyampaikan bahwa keberadaan platform inkubator dapat saja digunakan sebagai model pembelajaran mata kuliah Enterpreneurship & Divital Gobernment. Untuk itu para mahasiswa dapat melakukan inisiasi kelola melalui pembentukan Lembaga Kajian Pusat Inovasi Inkubator Bisnis dan Usaha (LKPI-IBU) di kampus Universitas Pramita Indonesia.
Keberadaan aplikasi digital inkubator menjadi alat atau media picu tumbuhnya para wirausaha kreatif lokal berbasis potensi desa. Untuk itu dalam perkuliahan Enterpreneurship & Digital Goverment mahasiswa didorong melakukan inisiasi pendirian Inkubator Bisnis dan Usaha (IBU) dengan membentuk kelompok masing2 terdiri atas 3 mahasiswa. Sebagai langkah tahapan pembentukan IBU tingkat desa maka setidaknya ada tiga bentuk pembelajaran berbasis proyek riil kebutuhan desa, yaitu: (1) Survey Potensi Desa; (2) Pembuatan Buku Profil Desa Dalam Seni Fotografi; (3) Pembuatan Videografi Company Profile Desa.
Langkah upaya pembentukan lembaga inkubator tingkat desa merupakan bagian dari peta jalan atau roadmap membentuk generasi percaya diri melalui Gerakan Nasional Pemuda Penggerak Pembangunan Desa (Gen-PeDe) yang disampaikan saat pidato wisuda ke 16 Universitas Pramita Indonesia di Aula Puspitek 15 September 2024. Semangat program aksi Gen-PeDe juga disampaikan pada forum Musyawarah Wilayah Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Banten di kampus ITB Achmad Dachlan 11 Oktober 2024. Terciptanya generasi percaya diri melalui Gerakan Nasional Pemuda Penggerak Pembangunan Desa (Gen-PeDe) dalam perspektif Kepanduan Inkubator Bisnis dan Usaha (IBU) merupakan langkah strategis untuk memberdayakan pemuda. Berikut beberapa poin penting terkait hal ini:
- Pembangunan Karakter; Kepanduan sebagai basis mengajarkan nilai-nilai kepemimpinan, disiplin, dan kerjasama, yang penting untuk membangun rasa percaya diri. Pengembangan Soft Skills: Pelatihan dalam komunikasi, problem-solving, dan manajemen waktu membantu pemuda siap menghadapi tantangan.
- Inkubator Bisnis dan Usaha: LKPI-IBU menyediakan pelatihan kewirausahaan, sehingga pemuda dapat mengembangkan ide bisnis yang kreatif dan inovatif. Selain itu pendampingan dan mentorship dilakukan dengan dukungan dari mentor berpengalaman sehingga memberi pemuda kepercayaan diri untuk mengambil risiko dan berinovasi.
- Pemberdayaan Komunitas: Partisipasi Aktif: Melalui Gen-PeDe, pemuda terlibat langsung dalam proyek pembangunan desa, memperkuat rasa memiliki dan tanggung jawab. Adapun networking dilakukan dalam rangka membangun jaringan dengan sesama pemuda dan pelaku usaha, membuka peluang kolaborasi dan pengembangan lebih lanjut.
- Inovasi dan Teknologi: Pemanfaatan Teknologi: Mengajarkan pemuda cara menggunakan teknologi untuk mengembangkan usaha, meningkatkan efisiensi, dan akses pasar. Adaptasi terhadap perubahan membekali pemuda dengan keterampilan adaptasi terhadap perubahan sosial dan ekonomi.
- Evaluasi dan Pengembangan Berkelanjutan: Monitoring Program dalm bentuk evaluasi berkala terhadap program untuk memastikan efektivitas dan penyesuaian strategi. Peningkatan Kapasitas: Program pelatihan lanjutan untuk mengasah kemampuan pemuda agar tetap relevan di pasar yang berubah.
Dengan mengintegrasikan kepanduan dan kewirausahaan dalam program Gen-PeDe, kita dapat menciptakan generasi pemuda yang tidak hanya percaya diri, tetapi juga siap menjadi agen perubahan dalam pembangunan desa (zl).