
Jakarta, aspirasipublik.com – Rabu, 3 Desember 2025, berlangsung dari pukul 09.00 dan selesai pukul 12.00 di Ruang sidang khusus untuk program pasca sarjana Doktoral IPDN Jakarta di lantai satu gedung pasca sarjana Institut Pemerintahan Dalam Negeri jakarta, Bapak Prof. Dr. Hyronimus Rowa, M.Si. Wakil Rektor Bidang Akademik dan Inovasi mewakili atas nama Rektor IPDN Bapak DR. Halilul Khairi. S SOS. M.SI. Siang ini diputuskan hasil sidang promosi Doktor bahwasanya atas nama Dr. H. Yusron Hadi, S.T., M.UM., Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi Nusa Tenggara Barat, Setelah mempertahankan Disertasinya dihadapan promotor dan penguji selama tiga jam akhirnya Berhak Meraih gelar Doktor Ilmu Pemerintahan ke 354 dengan predikat sangat Memuaskan dengan judul Disertasi

“Strategi Pengembangan Destinasi Wisata Sembalun Kabupaten Lombok Timur dalam Rangka Mendukung Destinasi Pariwisata Super Prioritas Mandalika di Provinsi Nusa Tenggara Barat”.

Dengan Tim Promotor yang terdiri dari : Bapak Prof. Dr. Dahyar Daraba, M.Si., Co Promotor 1. Bapak Prof. Dr. Ilham, M.Si., dan Co Promotor 2. Bapak Prof. Dr. Mansyur Achmad, M.Si.. Tim penelaah/penguji yang terdiri atas: 1. Dr. Halilul Khairi, M.Si..yang diwakili Bapak Prof. Dr. Hyronimus Rowa, M.Si Wakil Rektor Bidang Akademik dan Inovasi selaku pimpinan sidang ., 2. Prof. Dr. Muhadam Labolo, M.Si., 3. Dr. Ir. Etin Indrayani, MT., 4. Dr. Drs. M. Baharuddin Zubakhrum Tjenreng, M.Si., 5. Dr. Dra Gatinigsih, MT., 6. Dr. Marto Silalahi, M.Si (Penguji eksternal)
Riwayat singkat Dr. H. Yusron Hadi, S.T., M.UM., lahir di Lombok Timur, tanggal 11 Juni 1970, putra dari Bapak Drs. H. Muh. Akil (Alm.) dan Ibu Hj. Asiah, anak pertama dari lima bersaudara. Dr. H. Yusron Hadi, S.T., M.UM., mempunyai seorang istri Hj Nurul Amalia, dan dikaruniai 1 (satu) orang putri, yaitu: Salsabila Rifda Afiya.
Pendidikan formal memulai pendidikan tingkat dasar di SD Negeri 03 Kelayu-Lombok Timur lulus tahun 1983, selanjutnya bersekolah di SMP Negeri 1 Selong-Lombok Timur lulus tahun 1986, SMA Negeri 1 Selong-Lombok Timur lulus tahun 1989, ITN Malang lulus tahun 1995, melanjutkan studi di Program Master Urban Management University of Canberra-Australia lulus tahun 2001.
Karir Dr. H. Yusron Hadi, S.T., M.UM., sebagai Pelaksana pada Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Nusa Tenggara Barat 1997 s.d 2002, selanjutnya sebagai Kepala Seksi Penyusunan Hak Paten Bappeda Provinsi Nusa Tenggara Barat dari tahun 2003 s.d 2007, sebagai Kepala Seksi Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup Bappeda Provinsi NTB dari tahun 2007s.d 2008, Kepala Seksi Tata Ruang dan SDA Bappeda Provinsi NTB sejak Tahun 2009 s.d 2010, Kepala Bidang Evaluasi dan Pelaporan Bappeda Provinsi Nusa Tenggara Barat sejak tahun 2010 s.d 2014, Sekretaris Bappeda Provinsi Nusa Tenggara Barat sejak tahun 2014 s.d 2015, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Nusa Tenggara Barat sejak tahun 2015 s.d 2017, Kepala Biro Organisasi Setda Provinsi Nusa Tenggara Barat sejak tahun 2017 s.d. 2019, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Nusa Tengara Barat sejak tahun 2019-2020, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat sejak tahun 20021-2023, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Nusa Tenggara Barat pada tahun 2023, Staf Ahli Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat Bidang Pemerintahan, Aparatur, Poliik, Hukum, dan Pelayanan Publik sejak tahun 2023 s.d 2025, Plt. Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat sejak tahun 2024-2025, dan selaku Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi Nusa Tenggara Barat sejak tahun 2025- sekarang.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr. H. Yusron Hadi, S.T., M.UM., telah berhasil menemukan bahwa:
- Pengembangan pariwisata Sembalun belum optimal untuk mendukung Destinasi Pariwisata Super Prioritas Mandalika ditinjau dari dimensi: a. Attraction (daya tarik wisata): meskipun kekayaan alam dan budaya sangat menonjol, praktik pengelolaan masih rawan terhadap masalah daya dukung (carrying capacity) dan belum terintegrasi dalam paket wisata terpadu., b. Amenities (fasilitas penunjang): tren berkembangnya homestay, glamping, dan eco-lodge menunjukkan dinamika positif, tetapi berisiko menimbulkan konversi lahan pertanian serta ketimpangan kepemilikan bila tidak diatur melalui regulasi tata ruang dan sertifikasi standar (CHSE)., c. Accessibility (Aksesibilitas): Akses ke Sembalun cukup baik melalui jalur darat, namun infrastruktur dan moda transportasi belum terintegrasi penuh sehingga akses yang tercipta cenderung menguntungkan segmen tertentu., d. Ancillary services: pelayanan pendukung dan kelembagaan berkembang melalui Pokdarwis dan partisipasi masyarakat, tetapi masih minim dukungan kelembagaan formal dan sistem keselamatan terpadu.
- Faktor-faktor yang mendukung maupun menghambat pengembangan pariwisata Sembalun dalam mendukung DPSP Mandalika yaitu: a. Faktor pendukung pengembangan pariwisata Sembalun mencakup potensi alam dan budaya, sarana atraksi buatan, serta keterlibatan aktif masyarakat yang menciptakan wilayah yang kondusif. Kekayaan budaya dan kuliner khas juga mendukung amenitas yang menarik.
Dari sisi aksesibilitas, dukungan pemerintah dalam pembangunan infrastruktur menjadi kunci penting. Sementara itu, partisipasi masyarakat dan pemanfaatan media sosial memperkuat layanan pendukung dan promosi destinasi., b. Faktor penghambat pengembangan pariwisata di Sembalun menghadapi hambatan seperti kurangnya pelatihan standar hospitality, dan tingkat pendidikan masyarakat yang masih rendah. Keterbatasan SDM, infrastruktur, dan anggaran juga menghambat pengembangan amenitas.
Dari sisi aksesibilitas, kondisi jalan yang buruk serta jaringan telekomunikasi yang terbatas menyulitkan mobilitas dan konektivitas. Selain itu, kurangnya sinkronisasi program serta lemahnya kolaborasi antar pemangku kepentingan menjadi tantangan besar dalam tata kelola pariwisata.,
- Analisis SWOT terhadap pengembangan pariwisata di Sembalun memperlihatkan kebutuhan untuk merumuskan strategi prioritas yang tidak hanya menekankan pertumbuhan, melainkan juga keberlanjutan. Empat pilar utama strategi tersebut meliputi: (1) pengembangan atraksi berbasis lokal dan narasi budaya-ekologi, (2) diversifikasi moda transportasi ramah lingkungan, (3) penguatan amenitas dengan diferensiasi khas lokal, serta (4) percepatan pembangunan infrastruktur yang melibatkan multistakeholder.

Kebaruan penelitian, yaitu penyempurnaan kerangka kerja klasik Cooper (1993) yang semula hanya berorientasi pada empat dimensi, atraksi, aksesibilitas, amenitas, dan ancillary, dengan penambahan dua dimensi yaitu sustainabilitas mencakup aspek ekologis, sosial, ekonomi, dan dimensi kolaboratif melalui pendekatan heptahelix melibatkan aktor pemerintah; swasta; masyarakat pelaku parwisiata; akademisi; media; komunitas masyarakat adat; dan jejaring global, sehingga melahirkan model tata kelola destinasi wisata “Sustainable and Collaborative Tourism Governance.” Model ini menekankan pendekatan kolaboratif lintas aktor (heptahelix), berbasis bukti lapangan, dan berorientasi pada pembangunan pariwisata jangka panjang yang berkelanjutan. Dengan model tersebut, Sembalun tidak hanya berperan sebagai penyangga bagi DPSP Mandalika, tetapi juga menjadi contoh destinasi yang mampu mengintegrasikan konservasi lingkungan, pemberdayaan masyarakat, dan konektivitas regional maupun global ke dalam strategi pembangunan pariwisata yang holistik dan berkelanjutan.

Nasehat Akademik yang disampaikan oleh Bapak Prof. Dr. Dahyar Daraba, M.Si., selaku Promotor kepada Dr.H. Yusron Hadi, S.T., M.UM., Saudara Dr.H. Yusron Hadi, S.T., M.UM., setelah melewati tahapan panjang studi yang penuh dengan dinamika tuntutan dan tantangan, akhirnya Saudara berhak menyandang gelar Doktor Ilmu Pemerintahan; dan sejak hari ini, Rabu tanggal 3 Desember 2025, Saudara resmi dinyatakan sebagai Doktor Ilmu Pemerintahan yang ke 354 atas disertasi yang Saudara pertahankan dihadapan Komisi Penguji sidang terbuka dengan Judul ”Strategi Pengembangan Destinasi Wisata Sembalun Kabupaten Lombok Timur dalam Rangka Mendukung Destinasi Pariwisata Super Prioritas Mandalika di Provinsi Nusa Tenggara Barat”. Selanjutnya kami berharap, dengan gelar tersebut Saudara dapat mengamalkan segala ilmu yang dipelajari selama meneliti dan mengkaji Pengembangan Destinasi Wisata Sembalun Kabupaten Lombok Timur dalam Rangka Mendukung Destinasi Pariwisata Super Prioritas Mandalika, yang Saudara susun dalam disertasi Saudara. Semoga ilmu yang Saudara sudah miliki bermanfaat untuk kesejahteraan masyarakat yang seluas-luasnya. Lebih dari itu, terkait dengan kedudukan Saudara sebagai Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi Nusa Tenggara Barat, kami juga berharap Saudara Dr.H. Yusron Hadi, S.T., M.UM., dapat melakukan berbagai upaya dan terobosan untuk memberi sumbangsih yang konstruktif untuk pelaksanaan pemerintahan yang baik (good governance). Kembangkanlah pendekatan disiplin Ilmu Pemerintahan yang Saudara dapatkan selama mengkuti Program Studi Doktor Ilmu Pemerintahan, khususnya dalam Informatika dan Pariwisata.
Ingatlah bahwa dengan pengetahuan dan gelar ini, Saudara kini mengemban tanggung jawab yang berat untuk berkontribusi pada masyarakat dan pemerintahan dengan integritas dan kearifan. Terapkanlah ilmu padi, semakin berisi semakin merunduk, jadilah sosok yang selalu rendah hati dan tidak sombong. Gunakan pengetahuan Saudara untuk memberdayakan dan menginspirasi orang lain, bukan untuk membanggakan diri sendiri.
Turut hadir dan memberikan ucapan selamat kepada Dr. H. Yusron Hadi, S.T., M.UM., para sahabat Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi Nusa Tenggara Barat,sahabat Alumni Doktor IPDN dan Ucapan selamat dari Pimpinan media Aspirasi Publik yang juga sedang dalam menyelesaikan pendidikan pasca sarjana program Doktoral di IPDN, Bapak Oberlin Sinaga, S.H., SE., MM. Dan wartawan aspirasi publik Dr. Joko Susilo Raharjo Watimena, S.PdI, MM., Semoga ilmu yang didapatkan, Dr. H. Yusron Hadi, S.T., M.UM., akan dapat bermanfaat untuk masyarakat bangsa dan negara indonesia tercinta Aamiin YRA. (Oberlian Sinaga @ JSR Watimena)





