
Kab. Malang, aspirasipublik.com – Dinas Perumahan Kawasan Permukiman,Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPKPCK) Kabupaten Malang terus berupaya untuk memaksimalakan dalam persoalan sanitasi yang merupakan salah satu dari 17 tujuan besar yang termasuk dalam sustainable development goals (SDGs).
Tak hanya di sisi pembangunan infrastruktur yang tinggal menyisakan sekitar 20-10 persen tahun depan, dinas di bawah komando Ir.Wahyu Hidaya,MMt ini juga fokus dalam menguatkan kesadaran dan melibatkan lebih luas lagi masyarakat untuk ikut serta mewujudkan tujuan ke-6 dari SDGs itu. Terutama generasi milenial yang merupakan harapan besar dalam berbagai sektor pembangunan di kemudian hari.
Generasi milenial mungkin kerap dipandang sebelah mata dalam konteks keterlibatan pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintahan. Tapi, DPKPCK Kabupaten Malang menyadari potensi besar keberhasilan persoalan sanitasi ke depannya ada di pundak mereka.
“Kami telah mengawali dengan membentuk duta sanitasi yang merupakan bagian generasi muda atau milenial. Hasilnya, mereka cukup bagus dalam memberikan sosialisasi dan penyadaran terkait sanitasi ke masyarakat” ucap Wahyu kepada wartawan Aspirasi Publik, Jumat (29/11/2019).
Tak puas di duta sanitasi. DPKPCK Kabupaten Malang mulai sejak awal perencanaan tahun 2019 ini telah mengumumkan dalam sistem informasi umum pengadaan barang dan jasa pemerintah (sirup) LKPP terkait kegiatan sanitasi dengan peserta dari generasi milenial. Yakni, acara workshop milenial sadar sanitasi yang hari ini (Jumat, 29 November 2019) digelar di salah satu hotel.
Menurut Ir.Wahyu Hidayat,MM,”acara ini di luar ekspektasinya, karena responsnya luar biasa. Para generasi milenial ini ternyata juga sudah sesuai dengan yang kami rencanakan memiliki kepedulian untuk mengetahui persoalan ini. Pasalnya, dari asumsi generasi milenial tak peka atas berbagai kondisi di luar dirinya, seperti lingkungan hidup dan sanitasi, terbantahkan dalam acara yang dibesut DPKPCK Kabupaten Malang ini. Para generasi milenial ini berasal dari berbagai perguruan tinggi. Tak hanya Malang Raya, tapi peserta workshop juga ada dari IPB (Institut Pertanian Bogor), yang juga menyebut sampai tadi sudah ada sebanyak 43 peserta yang menghadiri workshop milenial sadar sanitasi” terangnya.
Masih menurut Wahyu dirinya juga menyadari,”bahwa dengan semakin banyak generasi milenial terlibat dalam persoalan sanitasi, maka akan semakin cepat terwujudnya salah satu tujuan SDGs. Pasalnya, merekalah nantinya yang akan secara masif dan dengan cara generasi saat ini yang akan menjadi duta-duta sanitasi di lingkungan dan komunitasnya masing-masing. Karena hal ini yang akan menjadi tujuan kami menggelar acara sadar sanitasi kepada generasi milenial. Sebab mereka yang akan jadi duta-duta sanitasi di lingkungannya masing-masing dan menyebarkan berbagai pengetahuan dan kesadaran atas persoalan itu” lanjutnya.
Dua pemateri di bidangnya juga ditampilkan dalam workshop milenial sadar sanitasi DPKPCK Kabupaten Malang. Pertama, Kasi Penanganan Bidang Limbah Domestik Bidang Permukiman Ahmad Zulfikar Nurrahmat dan Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malang Renung Rubiyatadji. (NN)