Kota Bekasi, aspirasipublik.com – Permasalahan pembangunan Kios yang dibangun di sisi jalan di Perumahan SBS, Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, menjadi marak. Pasalnya, pembangunan Kios tersebut mengundang kemacetan lalulintas, menutupi pintu depan rumah warga, bahkan Jembatan yang dibangun pemerintah tidak dapat difungsikan kenderaan roda empat dan hanya roda dua (Motor) yang diberi melalui. Karena itulah sehingga warga Perumhan SBS Harapan Jaya melaporkan kepada seluruh pihak terkait masalah tersebut.
Pembangunan Kios yang diduga dilakukan oknum-oknum Pengurus dan Ketua RT 04 , RW 07 dikatakan, tidak menghargai hak-hak warga setempat. Dimana lahan (Tanah) yang dibangun Kios itu adalah bagian dari Fasos, Fasum. Karena segala sesuatunya lahan di lingkungan Perumahan SBS Harapan Jaya itu adalah sudah inklut dengan pembayaran rumah warga setempat. Jadi, jika itu dibangun oknum-oknum Pengurus dan Ketua RT 04, RW 07 manjadi Kios dinilai menggunakan kekuasaan yang tidak berdasar dan dapat digugat dalam ranah hukum dan di meja hijau, asal ada kesepakatan warga Perumahan SBS untuk menggugat, tutur salah seorang warga.
Dikatakan warga itu, terlepas itu lahan Fasos dan Fasus, jika tidak menggangu kenyamanan mayarakat khusus dalam berlalu lintas, yang menutupi pintu rumah warga hingga efektifitas jembatan tidak dapat difungsikan, itulah yang menjadi pokok permasalahan. Dan permasalahan pembangunan Kios yang dilakukan oknum-oknum Pengurus dan Ketua RT 04 dan RW 07 Kelurahan Harapan Jaya ini, sudah dilaporkan ke pihak Polsek Bekasi Utara, Polresta Bekasi, Walikota Bekasi melalui Wakil Walikota dan terakhir ketika Presiden RI (Jokowi) turun ke Kota Bekasi dalam penyerahan Sertifikat Tanah masyarakat dan pada saat itulah data-data dan foto-foto bangunan Kios Perumahan SBS diserahkan warga langsung ke tangan Jokowi.
Pembangunan Kios Perumahan SBS yang diduga dilakukan Pengurus dan Ketua RT 04, RW 07 Kelurahan Harapan Jaya, Bekasi Utara, kini sudah selesai dibangun dan sudah dioperasikan dan sudah ada yang berdagang. Diduga pembangunan Kios tersebut tidak memiliki ijin dan dasar permohonan pembuatan ijin diduga tidak ada. Oleh karena itu diminta kepada pihak terkait Pemkot Bekasi supaya membongkar dan diratakan hingga dikembalikan fungsinya seperti semula, kata warga itu. Dan sesuai data kurang lebih 60 an warga Perumahan SBS membuat Pernyataan menolak dan tidak setuju pintu satu dibangun Kios karena di bahu jalan.
Diminta Walikota Bekasi segera melakukan pembongkaran sebelum warga demo besar-besaran. Yang menjadi pertanyaan ada apa dengan Ketua RW 07 Kelurahan Harapan Jaya, sehingga Walikota dibuat tidak bergeming. Kami selaku warga Perumahan SBS sudah sepakat untuk melakukan demo ke Istana Negara, jika Walikota tidak menghiraukan tuntutan warga, ungkap warga itu tegas. (Obe)
