
Jakarta, aspirasipublik.com – SDN Pondok Kopi 07 Jakarta sudah 2 tahun ini merayakan hari Kemerdekaan RI dengan melibatkan siswa, guru dan wali murid. Kebersamaan ini diharapkan mampu mempererat dan menjembatani kelancaran serta kenyamanan siswa dalam proses belajar mengajar di sekolahnya.

Demikian penjelasan yang disampaikan oleh kepala sekolah SDN Pondok kopi 07 Jumadi kepada Aspirasi Publik, Senin (20/8/2019).
Dalam merayakan hari Kemerdekaan RI tersebut, SDN Pondok Kopi 07 juga menyelenggarakan kegiatan jalan sehat, bazaar, serta drama kolosal guru dan wali murid tentang perjuangan para pahlawan pembela kemerdekaan. Semua guru dan wali murid terlibat dalam pentas seni drama kolosal ini.
“Tema yang kita ambil adalah pahlawan perjuangan kemerdekaan sebagai simbol semangat anak-anak agar menghargai perjuangan para pahlawannya. Di samping itu, kita juga berharap bahwa anak-anak lebih mencintai tanah airnya, karena jasa para pahlawan itulah Indonesia bisa merdeka, dan mereka bisa menikmati kemerdekaan itu,” ujar Jumadi.
Kepala Sekolah menambahkan, SDN Pondok Kopi 07 juga memiliki ekstra kulikuler membatik. Setiap siswa harus ikut kegiatan membatik, bahkan setiap kelas diberi nama jenis batik, seperti kawung, lurik, dan lain-lain. Gedung-gedung yang ada di sekolah SDN Pondok Kopi 07.

Kepala sekolah ingin menanamkan budaya seni batik kepada setiap siswa agar mereka mencintai batik. Batik adalah produk Indonesia asli yang harus dilestarikan, harus dibudayakan, harus dicintai dan dimiliki oleh masyarakat Indonesia.
“Kalau para siswa sudah memiliki skill membatik, tentu kedepannya bisa ditingkatkan SDM nya menjadi Entrepreneurship. Setidaknya, mereka memiliki kecintaan terhadap budayanya dan timbul keinginan untuk menjaga dan melestarikan nya,” pungkas Jumadi. (Sanusi)