Beranda Berita Perayaan Natal Anak Pada GPdI (Gereja Pantekosta di Indonesia) Jonggol Berlangsung Penuh Sukacita

Perayaan Natal Anak Pada GPdI (Gereja Pantekosta di Indonesia) Jonggol Berlangsung Penuh Sukacita

0
Perayaan Natal Anak Pada GPdI (Gereja Pantekosta di Indonesia) Jonggol Berlangsung Penuh Sukacita

Jonggol, aspirasipublik.com – Hari natal merupakan suatu perayaan yang sangat penting dan paling amat di tunggu bagi semua orang. Apalagi natal paling banyak sering di tunggu oleh umat-umat Kristiani. Suatu perayaan pada hari momen Natal ini menjadi arti yang sangat penting dalam semua maknanya bagi umat Kristiani. Hari natal sering kali sebagai hari kehidupan pertama, pada hari natal adalah merupakan kehidupan pertama Kristus menjadi manusia.

Hal, ini menjadikan hari kelahiran sangat berhubungan dengan hari natal. Kelahiran yang mengabarkan arti penting dalam masing-masing setiap manusia. Hari kelahiran yang mempunyai arti penting yang sama pada momen perayaan natal

Namun khususnya bagi  anak-anak yang berada di seluruh dunia banyak cerita di balik hari yang penuh keceriaan di akhir tahun ini, Selain menyambut kelahiran Yesus Kristus, Natal juga memiliki beberapa fakta menarik berikut ini: Natal dijadikan hari libur setiap tahun dan dilaksanakan pada 25 Desember untuk merayakan kelahiran Yesus Kristus. Pada hari kelahirannya, bayi Yesus menerima hadiah dari tiga orang majus yang mencari tempat kelahiran sang bayi. Tiga hadiah yang didapat sang bayi adalah emas, kemenyan, dan mur. Pohon Natal juga dikenal dengan sebutan Pohon Yule. Beberapa orang mengatakan bahwa masa Natal pertama diawali saat Santa datang pada hari terakhir Macy’s Thanksgiving Parade (Parade Hari Pengucapan Syukur Macy’s). Dalam bahasa Inggris, Natal diartikan dalam kata Christmas atau X-Mas. X-Mas sendiri memiliki arti X sebagai Christ atau Kristus dalam bahasa Yunani, sehingga kata ini sering digunakan untuk menyingkat kata Christmas itu sendiri. Dahulu, pohon Natal biasanya dihiasi makanan ringan seperti kacang-kacangan, apel, dan kurma. Pohon Natal biasanya identik dengan bentuk pohon cemara yang tumbuh dengan baik saat musim dingin tiba. Hari Natal juga memiliki ciri khas, yaitu Sinterklas. Karakter ini muncul berdasarkan kisah Santo Nikolas yang mencintai anak-anak dan senang memberikan hadiah kepada mereka secara sembunyi-sembunyi.  Jika mendengar kata Sinterklas atau Santa Claus, pasti yang teringat adalah para rusa yang membawa kereta salju terbang ke angkasa. Ternyata, para rusa ini memiliki nama masing-masing. Rudolph menjadi yang paling dikenal dengan hidung merahnya, kemudian Cupid, Dancer, Vixen, Dunder, Comet, Dasher, Prancer, and Blixem yang siap membantu menerbangkan kereta ajaib Sinterklas. Sinterklas dipercaya bisa melihat mana anak-anak yang berkelakuan baik atau buruk. Jika anak tersebut berkelakuan baik, maka ia akan membawakan hadiah kepada mereka di malam Natal (24 Desember). Salah satu tradisi saat Natal adalah menyanyikan lagu-lagu pujian yang dengan penuh sukacita. Tradisi yang populer di Inggris ini memiliki makna memberikan kesehatan dan keberuntungan pada seseorang. Santo Fransiskus dari Assisi pun mengubah tradisi ini ke dala format yang lebih modern seperti menggunakan instrumen orkestra.

Acara natal gabungan anak dan orang tua pada GPdI (Gereja Pantekosta di Indonesia ) Jonggol dilaksanakan pada hari sabtu, 15 desember 2018.  Acara dimulai dari pukul  17.00 hingga selesai dengan pengawalan ketat petugas gabungan polisi dan koramil wilayah setempat, acara yang dihadiri para jemaat Gereja Pantekosta Di Indonesia wilayah jonggol lebih didominasi anak-anak. Acara pembukaan dimulai dengan tari-tarian dari perwakilan anak sekolah minggu, dilanjutkan dengan performa anak-anak kelas kecil pada sekolah minggu jonggol kemudian berlangsung drama mengenai hari kelahiran Tuhan Yesus sebagai symbol peringatan, adapun acara ini sangat penuh sukacita dan mengharukan. Pada acara khotbah kali ini di pimpim pendeta stevanus nurdin, makna kotbah yang disampaikan adalah bagaimana sesuatu yang kecil dapat menjadi berkat buat orang lain, ia menceritakan bagaimana anaknya yang menjadi hamba tuhan di luar negeri  dipakai Tuhan menjadi berkat dalam kesusahan orang lain sehingga kuasa tuhan dapat di muliakan di seluruh dunia.

Acara natal kali ini di akhiri dengan memadamkan lampu serta menyalakan lilin lambang kesunyian namun penuh sukacita sambil berjabat tangan satu jemaat dengan jemaat lainnya, kiranya damai natal menghampiri kita semua dan peroleh berkat dari Tuhan Yesus. (Obe)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini